TEMPO.CO, jakarta – Penerbangan di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, tidak terganggu Gunung Semeruerupsi di Lumajang, Jawa Timur, Minggu.
“Sesuai informasi dari Apron Movement Controller (AMC), hingga pukul 16.11 WIB tidak ada penerbangan yang terdampak dan Bandara Juanda beroperasi normal,” kata Yuristo, Stakeholder Relations Manager AP I operator bandara di Bandara Juanda.
Corporate Secretary AirNav Indonesia Provider AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangan tertulis menyatakan pihaknya telah menerbitkan ASHTAM No. VAWR3537, atau pesan khusus pemberitahuan aktivitas vulkanik, untuk wilayah yang berpotensi terkena dampak erupsi, yakni Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Abdurahman Saleh Malang.
“Berdasarkan koordinasi dan pemeriksaan sementara di lapangan, personel, gedung, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman, termasuk landasan pacu untuk lepas landas dan mendarat,” katanya.
Hingga pukul 13.30 WIB, operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandara Juanda dan Bandara Abdurrahman Saleh sudah berjalan normal, tambahnya.
“Personil di cabang Surabaya dan Malang terus disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan erupsi lainnya, karena Jatim cukup sering diguncang gempa, erupsi, dan awan panas,” katanya.
Pada hari Minggu sekitar pukul 02:46, Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas mencapai 1.500 meter di atas puncak gunung berapi dan menyebabkan beberapa gempa letusan antara pukul 02:46 dan 06:00 waktu setempat.
Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu menaikkan status Gunung Semeru dari Level 3 atau Waspada menjadi Level 4 atau Awas.
Menurut PVMBG, pasokan magma di Gunung Semeru relatif tinggi, terlihat dari laju erupsi yang tinggi. Ada juga akumulasi material vulkanik di puncak.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan dalam jarak 19 kilometer di Kali Lanang.
ANTARA
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News