Pengaktifan surveilans merupakan hal yang sangat tepat yang menunjukkan respon cepat dari Kementerian Kesehatan.
Jakarta (ANTARA) – Penguatan sistem surveilans sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet, kata ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Yudhi Wibowo, telah mengatakan.
“Kegiatan pengawasan menjadi penting dilakukan bersamaan dengan pendidikan, pencegahan, dan pengobatan,” tegasnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia memuji respon cepat pemerintah yang telah mengaktifkan sistem pengawasan di semua titik masuk ke negara itu untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Aktivasi surveilans merupakan hal yang sangat tepat yang menunjukkan respon cepat dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan surveilans kesehatan, surveilans meliputi pengamatan data dan informasi secara sistematis dan berkesinambungan terhadap kejadian penyakit atau gangguan kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi peningkatan kasus dan penularan.
“Tujuannya untuk mendapatkan dan memberikan informasi untuk mengarahkan tindakan pengendalian dan penanganan yang efektif dan efisien,” jelasnya.
Berita Terkait: Pemerintah mendukung upaya untuk meningkatkan kemampuan deteksi cacar monyet
Wibowo mengatakan penguatan sistem surveilans tidak hanya berlaku untuk kewaspadaan dini penyakit tetapi juga dapat menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan program kesehatan jangka menengah dan jangka panjang.
“Oleh karena itu, diharapkan sistem surveilans untuk mengantisipasi penyakit cacar monyet mencakup seluruh pelaksanaan program di bidang kesehatan melalui pengamatan, analisis, dan penyebaran informasi yang berkesinambungan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengaktifkan sistem pengawasan di semua titik masuk ke Indonesia untuk mencegah penyebaran cacar monyet.
Di bawah sistem pengawasan, kantor kesehatan pelabuhan memeriksa suhu tubuh dan indikasi cacar monyet pada semua pelancong yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan penyakit zoonosis, yang dapat ditularkan ke manusia dan juga melalui penyebaran dari manusia ke manusia, direktur – Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan.
Selain itu, pemerintah telah menyiapkan laboratorium dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memitigasi penularan cacar monyet.
Berita Terkait: Dokter harus tetap waspada terhadap gejala cacar monyet: IDI
Berita Terkait: Pemerintah siapkan fasilitas deteksi dini cacar monyet