STOCKHOLM, iNews.id – Dua peneliti Amerika Serikat (AS) Harvey Alter (85) dan Charles Rice (68) dan seorang penduduk Inggris Michael Houghton menang Hadiah Nobel di bidang Kedokteran terkait dengan deteksi virus Hepatitis C. ini membuka jalan untuk penyembuhan penyakit.
Menurut Yayasan Nobel yang berbasis di Stockholm, Swedia, ketiganya akan diakui atas kontribusi penting mereka pada upaya medis dalam memerangi hepatitis yang ditularkan melalui darah. Penyakit ini, yang menyebabkan sirosis dan kanker hati, merupakan masalah kesehatan global yang utama.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa ada 70 juta infeksi hepatitis C di seluruh dunia, menyebabkan sekitar 400.000 kematian setiap tahun. Penyakit ini ditandai dengan hilangnya nafsu makan, muntah, kelelahan, dan penyakit kuning.
Berkat peran ketiga ilmuwan ini, tes darah yang sangat sensitif untuk mendeteksi virus hepatitis telah tersedia.
“Ini pada dasarnya telah menghilangkan hepatitis pasca transfusi di banyak bagian dunia dan telah berperan dalam meningkatkan kesehatan global,” kata Komite Nobel, seperti dikutip AFP, Selasa (6/10/2020).
Penemuan mereka memungkinkan perkembangan pesat obat antiviral untuk hepatitis C.
“Untuk pertama kali dalam sejarah, penyakit ini bisa disembuhkan dan memberi harapan agar virus hepatitis C bisa diberantas dari dunia,” kata juri.
Alter mengatakan kepada Yayasan Nobel bahwa dia terkejut setelah menerima telepon dari panitia pagi itu. Dia telah mengabaikan dua panggilan pertama.
“Ketiga kalinya saya bangun dengan marah untuk menjawabnya dan itu (dari) Stockholm. Ketika saya melihat begitu banyak orang pulih dan tidak ada yang terkena hepatitis pasca transfusi, sungguh mengejutkan bahwa saya tidak pernah mengira ini akan terjadi, “katanya.
Editor: Anton Suhartono