Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau perguruan tinggi dan mahasiswa untuk berperan aktif dalam memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada Seminar Kepresidenan G20 Indonesia yang diadakan oleh Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada hari Kamis, Hartarto menyoroti tiga kunci pemulihan ekonomi pascapandemi, termasuk menciptakan lebih banyak kesempatan kerja di sektor-sektor potensial, seperti sektor digital, dengan membangun kapasitas dan keterampilan yang relevan. .
Menkeu memandang penting bagi universitas untuk mendorong sivitas akademikanya untuk mendukung proses pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah telah memfasilitasi pemuda untuk terlibat aktif dalam berbagai kelompok keterlibatan di forum G20.
Dalam forum ini, anggota generasi muda memiliki kebebasan untuk menyuarakan ide, inisiatif, dan inovasi mereka sesuai dengan peran yang mereka minati.
Bersama-sama, anggota G20 menyumbang 85 persen ekonomi dunia di 20 negara, 75 persen perdagangan internasional, dan 80 persen investasi global. Dengan demikian, masa jabatan Presidensi G20 menjadi penting bagi Indonesia.
Hartarto mengatakan Indonesia saat ini berada dalam fase penting karena merupakan masa dimana pandemi COVID-19 secara bertahap akan berubah menjadi endemik. Sementara beberapa negara telah melonggarkan peraturan dan protokol kesehatan mereka, Indonesia tetap berhati-hati karena populasinya yang lebih besar.
Selama Kepresidenan G20, Indonesia berupaya tidak hanya menghasilkan konsep naratif tetapi juga deliverable konkrit yang bermanfaat bagi dirinya dan dunia.
Dia menekankan pentingnya bonus demografi Indonesia, terutama untuk periode 2020-2030, yang ingin keluar dari jebakan pendapatan menengah. Hal ini akan mendorong generasi muda, seperti milenial dan Generasi Z, untuk meningkatkan produktivitasnya.
Berita Terkait: Indonesia menawarkan 47 investasi berkelanjutan di G20
Lebih lanjut dia mencatat bahwa kunci pemulihan ekonomi pascapandemi lainnya adalah mendorong produktivitas untuk menciptakan nilai tambah di sektor-sektor yang dianggap sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Selain itu, dianggap penting untuk menciptakan ekosistem untuk bumi yang lebih layak huni, mempromosikan pekerjaan yang berkelanjutan, dan transisi energi yang adil dan terjangkau.
“Saya berharap seminar ini (mengumpulkan saran) dari para peneliti untuk merumuskan kebijakan berbasis penelitian yang dapat mendukung tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, dan ini akan menjadi warisan bagi Presidensi G20 Indonesia,” pungkasnya.
Berita Terkait: BRIN mendorong kolaborasi G20 untuk pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan