Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendesak pemerintah meningkatkan kesadaran dan informasi masyarakat tentang bencana hidrometeorologi.
“Risiko hidrometeorologi tidak boleh meningkat menjadi bencana yang fatal. Untuk memutus lingkaran setan ini, kita perlu memahami bencana hidrometeorologi dan risikonya secara lebih baik dan menyeluruh,” ujarnya dalam rapat koordinasi nasional pengurangan risiko La Nina yang berlangsung virtual dari Jakarta, Jumat.
Indonesia tidak harus menunggu risiko berubah menjadi bencana, tetapi pihak berwenang perlu mengurangi risiko bencana dengan mensosialisasikan pengetahuan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, kata menteri koordinator.
Informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat harus mencakup pengurangan risiko bencana, kerentanan warga, dan peningkatan respons masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana, tambahnya.
Selain meningkatkan kesiapsiagaan warga, penyebaran informasi juga akan membantu mengurangi potensi kerugian material dan jiwa manusia yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi, kata Effendy.
Berita serupa: Perilaku terpola yang bisa mengatasi bencana: Menteri Effendy
“Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bencana hidrometeorologi dapat berdampak positif bagi kesejahteraan, ketahanan, dan keselamatan bersama, serta dapat relevan dengan pembangunan sumber daya manusia nasional kita,” kata Menko.
Meski curah hujan Indonesia saat ini tergolong rata-rata, namun risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, puting beliung, dan tanah longsor tetap ada, kata Effendy.
Perubahan iklim akhir-akhir ini berperan dalam meningkatkan intensitas bencana hidrometeorologi, tambahnya.
Dengan memahami lingkungannya, warga dapat berperan lebih aktif dalam mitigasi risiko bencana hidrometeorologi, katanya.
“Memahami kondisi cuaca dan lingkungan di wilayah kita, serta memahami perilaku alam, dapat memitigasi risiko bencana hidrometeorologi lebih awal,” kata Effendy.
Berita serupa: Peringatan dini penting untuk menghadapi bencana akibat La Nina: BNPB