Jakarta (ANTARA) – Perpusnas akan menganugerahkan Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kepada masyarakat yang mengkampanyekan gerakan gemar membaca di kalangan masyarakat.
“Penghargaan akan diberikan kepada individu, kelompok, dan lembaga yang telah berhasil menginisiasi, mendorong, dan melaksanakan kegiatan untuk menumbuhkan kecintaan membaca dan literasi di Indonesia,” kata Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, di Jakarta, Rabu. jumat
UU no. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyepakati bahwa pemerintah memberikan penghargaan kepada orang-orang yang berhasil dan berpartisipasi dalam gerakan pembudayaan minat baca masyarakat.
Penghargaan tersebut akan diserahkan pada malam Anugerah Gemilang Perpustakaan Nasional 2022 atau Malam Cemerlang Perpusnas di Jakarta, Senin (14 November).
Nominasi dari delapan kategori akan menerima penghargaan tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka. Kategori tersebut adalah pejabat publik, tokoh masyarakat, aktivis literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku, dan lifetime achievement.
“Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat konstitusi. Ini bukan tugas yang mudah. (Oleh karena itu,) Perpusnas terus berinovasi dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan kecintaan membaca masyarakat,” kata Bando.
Pemangku kepentingan yang turut mendorong kecintaan membaca antara lain kementerian/lembaga, pemerintah daerah, masyarakat, penulis, penerbit, penggiat literasi (seperti perempuan literasi dan duta membaca), jurnalis, dan media.
Nugra Jasa Dharma Pustaloka mungkin piala fisik, tapi kesejahteraan masyarakat, sebagai hasil nyata dari penguatan literasi, adalah penghargaan yang sesungguhnya, kata Bando.
Kehadiran perpustakaan di masyarakat sebagai sumber pendidikan akan tetap menjadi kekuatan untuk meningkatkan kualitas hidup, ujarnya.
“Perpustakaan merupakan media pencerahan bagi perkembangan intelektual masyarakat. Perpustakaan yang muncul dari minat masyarakat akan membuat mereka lebih ramai dan bermanfaat,” tambahnya.
Berita Terkait: Pustakawan harus membantu meningkatkan kompetensi masyarakat: asosiasi
Berita Terkait: Paradigma perpustakaan perlu diubah: Perpustakaan Nasional