Melalui PON Papua XX kami berharap dapat menemukan ‘Dea Salsabila Putri’ yang baru.
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Pentathlon Modern Indonesia (MPI), Anthony Charles Soenarjo mengumumkan Pameran Modern Pentathlon pada Pekan Olahraga Nasional Papua (PON) XX merupakan ajang persiapan Asian Games 2022 di Hangzhou.
“Hanya atlet divisi dua yang boleh mengikuti PON Papua. XX Peraih medali SEA Games Tenggara (SEA) Games tidak akan diperbolehkan bertanding karena event olahraga nasional ini merupakan kesempatan kita untuk mempersiapkan para atlet Asian Games 2022 di Hangzhou,” ujarnya saat presentasi online di Modern Pentathlon Exhibition di Media Center PON XX Papua di Jakarta Convention Center, Kamis.
Pentathlon modern pertama kali dipertandingkan secara nasional pada PON XX Papua, meski olahraga tersebut sudah dimainkan sejak Olimpiade edisi pertama dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 dan SEA Games Filipina 2019, ujarnya.
Karena pentathlon modern adalah olahraga outdoor, setiap atlet harus dalam kondisi fisik yang prima, kata Soenarjo.
“Kami berharap melalui PON XX Papua kita akan menemukan ‘Dea Salsabila Putri’ baru (pemenang tiga medali emas SEA Games Filipina 2019) yang dapat mengharumkan MPI dan Indonesia di kompetisi global mendatang,” tambahnya.
Berita serupa: 34 atlet ambil bagian dalam pameran pentathlon modern
Pentathlon modern adalah kombinasi dari lima olahraga – berenang, anggar, menunggang kuda, menembak, dan berlari. Namun, pentathlon modern di PON XX Papua hanya mencakup renang, menembak, dan lari.
Sekjen MPI dan Pengelola Kompetisi MPI Pameran PON Papua XX Castor Jonis Tindage mengumumkan ada 34 atlet putra dan putri dari delapan provinsi yang berlaga di cabang olahraga ini.
“Mereka saat ini berada di Papua untuk persiapan uji coba di lapangan,” katanya.
Akan ada enam cabang olahraga: triatlon putra dan putri, lari laser putra dan putri, triatlon estafet campuran, dan lari laser estafet campuran.
“Kami masih menyiapkan venue pertandingan. Technical meeting sudah selesai. Sehari sebelum dimulainya pameran, peserta bisa menguji tempat tersebut,” imbuhnya.
Berita serupa: Berbagai Tantangan Penerapan Protokol Kesehatan di PON XX: Ahli