PT Pertamina (Persero) mencatat proporsi komponen rumah tangga (TKDN) mencapai 52,6%. Persoalan TKDN belakangan ini menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Jokowi dikabarkan memecat salah satu petinggi Pertamina.
“Saat ini kita akan mencapai 2021, saya bisa katakan sudah mencapai 52,6% TKDN pada 2020,” kata Agus Suprijanto, Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, dalam webinar Energy Room, Kamis (25./). 3.) / 2021).
Ia mengatakan ada sejumlah langkah yang harus dilakukan untuk mendorong TKDN. Dia mengatakan Pertamina telah melakukan penyelarasan regulasi.
“Di Pertamina, proses ini juga diperkuat dengan fungsi khusus yang dibentuk oleh Direksi Pertamina, yaitu pengelolaan penggunaan konten lokal, yang membersihkan semua standar dan pedoman, termasuk membuat roadmap. TKDN dan mengawasi pelaporan TKDN terkait serta memberikan pendampingan pengarahan dan konsultasi TKDN, termasuk menemukan hal-hal yang perlu diselesaikan terkait pelaksanaan TKDN tersebut, ”ujarnya.
Kemudian pihaknya juga memiliki kunci KPI (Indikator Kinerja TKDN). Pertamina telah menetapkan tujuan dan menjadi KPI, baik di tingkat proyek maupun perusahaan.
“Sehingga menjadi standar kinerja untuk peran apapun. Divisi Pertamina menggunakannya sebagai tolak ukur kinerja,” ujarnya.
Selain itu, Pertamina telah membuat dashboard digital dan menyusun katalog TKDN. Ia melanjutkan, hal ini akan memudahkan pihak terkait dalam melaksanakan dan memantau TKDN.
“Dari segi sinergi, joint business Pertamina harus memperkuat sinergi BUMN salah satunya adalah surveyor independen, Sucofindo, ada surveyor Indonesia dan BPPT untuk memberikan dukungan dan saran dalam pelaksanaannya. TKDN, “jelasnya.
Lihat juga video ‘Warga Pancoran Pertamina-Wert tidak bisa mendarat’: