JAKARTA, KOMPAS.com – – polisi Pastikan mengusut penyebaran hoax atau hoax terkait bentrok antara anggota Front Pembela Islam (FPI) dan polisi di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin pagi (12/7/2020).
Diketahui, dalam peristiwa ini enam anggota FPI Laskar diduga melakukan penyerangan dan penembakan terhadap anggota Polda Metro Jaya. Masih ada empat anggota Laskar yang menurut polisi masih dicari.
“” Polisi kriminal Polri sudah memberikan perintah kepada jajaran Polda. Semuanya akan kami proses untuk setiap berita lelucon yang tidak benar di Polda-Polda dan di Mabes Polri, ”kata Kepala Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Jumat (11/12/2012) di Gedung Bareskrim selatan. -Jakarta 2020).
Baca juga: Ini tanggapan FPI atas penetapan Rizieq Shihab sebagai tersangka
Argo mengatakan hal itu dilakukan agar informasi yang beredar tidak menyesatkan masyarakat.
“Agar tidak menakut-nakuti masyarakat, meski informasinya sendiri tidak salah,” ujarnya.
Penyidikan atas kejadian tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Sejauh ini, penyidik sudah memeriksa 14 saksi yang belum diungkapkan identitasnya. Namun, Argo memastikan seluruh saksi yang melihat dan mendengar kejadian tersebut diinvestigasi.
“Berdasarkan TKP pertama di Sentul nanti akan kita cari saksi-saksi untuk jenis pemberangkatannya. Nanti kita akan mencari saksi untuk TKP berikutnya terkait dengan suatu kejadian. Lalu ada TKP berikutnya,” ujarnya.
Menurut Argo, polisi masih melacak kamera pengintai di sekitar lokasi kejadian dan akan berkoordinasi dengan Jasa Marga selaku pengelola tol Jakarta-Cikampek.
Ada perbedaan informasi antara polisi dan FPI terkait konflik ini.
Polisi mengatakan, mobil seorang anggota Polda Metro Jaya yang sedang melakukan tailing dihentikan oleh kendaraan yang membawa pengawal pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Penuntutan datang sebagai bagian dari pemeriksaan informasi dalam aplikasi pesan singkat mobilisasi massa untuk mengawal sidang Rizieq, Senin (7/12/2020).
Setelah kendaraan dihentikan anggota Polda Metro Jaya, terjadi baku tembak. Polisi menduga anggota pengawal Rizieq menembaki polisi lebih dulu.
FPI juga membantah anggota Laskar pertama kali menyerang dan menembak polisi. Menurut FPI, anggota Laskar tidak bersenjata.