TEMPO.CO, jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Partai PKS Amin Ak memperingatkan pemerintah untuk tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutupi pembengkakan biaya salah satu proyek ambisius Indonesia, Jakarta-Bandung berkecepatan tinggi. kereta api.
“Jangan terjebak ingin mengucurkan dana APBN untuk menutupi pembengkakan biaya,” kata Amin Ak dalam keterangan tertulis di Jakarta, 4 Agustus 2019. Antaranews dilaporkan.
Pasalnya, menurut Amin, ada sejumlah kejanggalan dalam proyek infrastruktur, bahkan sejak proposal proyek diajukan oleh China pada Agustus 2015. Saat itu, China menawarkan biaya proyek yang lebih rendah dari Jepang dan berjanji akan melihat proyek-proyek yang diusung. secara business-to-business (B2B) tanpa memerlukan jaminan pemerintah.
Namun dalam perjalanannya, menurut Amin, perkembangan tersebut membuat Indonesia terjebak dalam dilema. Dilema yang dimaksud adalah melanjutkan proyek dengan risiko beban utang yang meningkat atau menghentikan proyek dengan risiko proyek mandek tapi tetap membayar utang yang sudah berjalan.
Menghentikan proyek itu, kata Amin, juga akan sulit, selain sudah menghabiskan dana yang sangat besar. Pengerjaan proyek saat ini sudah lebih dari 80 persen.
“Sejak awal, feasibility study sudah dilakukan oleh pihak China. Akan aneh jika mereka tidak mampu mendeteksi potensi pembengkakan biaya seperti itu. Apakah ini karena kredibilitas dan kualitas studi kelayakan yang rendah atau jebakan? untuk melanjutkan proyek kerugian?”
ANTARA
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News