SEOUL, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan Moon jae-in menyatakan dia ingin mengakhiri perang dengan Korea Utara demi dialog.
Dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Moon mengatakan upaya telah berakhir perang Korea bisa membuka jalan untuk denuklirisasi dan perdamaian.
Seruan Moon Jae-in untuk perdamaian bertepatan dengan peringatan 70 tahun dimulainya Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.
Baca juga: Nasib tragis tahanan perang Korea, status sosial rendah dan hanya buruh kasar
Kesepakatan antara pasukan PBB yang dipimpin oleh Amerika Serikat, China dan Korea Utara mengakhiri regu tembak selama tiga tahun.
Namun, gencatan senjata tidak pernah digantikan dengan kesepakatan damai. Jadi secara teknis kedua Korea masih berperang.
“Waktunya telah tiba untuk menghapus tragedi yang mengelilingi semenanjung Korea. Perang harus diakhiri untuk kebaikan bersama,” katanya.
Dilaporkan Matahari Selasa (22/9/2020), hubungan kedua Korea memburuk meski Moon sempat beberapa kali bertemu dengan para pemimpin Korea Utara. Kim Jong Un, sejak 2018.
Moon telah mengakui bahwa “harapan” untuk rekonsiliasi harus dikesampingkan setelah pertemuan Februari 2019 antara Kim dan Presiden AS Donald Trump di Vietnam runtuh.
Presiden “Negara Ginseng” telah mengatakan sejak 2017 bahwa hanya deklarasi berakhirnya Perang Korea yang dapat menjadi katalisator untuk proses perdamaian.
Baca juga: 70 tahun hilang, mayat tentara AS ditemukan selama Perang Korea Trump di Korea Utara
Menurutnya, dengan mendeklarasikan perang telah berakhir, pintu perdamaian permanen di Semenanjung Korea akan dibangun.
“Saya yakin itu semua dimulai dengan mengumumkan akhir perang, sebuah tindakan yang akan menjamin keterlibatan damai,” katanya.
Faktanya, para ahli telah menunjukkan bagaimana pengumuman tersebut dapat secara efektif memengaruhi upaya untuk mengurangi ketegangan di negara itu.
Selain itu, mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengatakan rezim Kim Jong Un tidak peduli dengan kesepakatan itu.
“Korea Utara mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak peduli. Mereka mengatakan itu hanya keinginan Moon,” jelas Bolton dalam bukunya.
Perang Korea dimulai ketika kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung, melancarkan serangan mendadak ke selatan yang didukung Washington.
National Geographic telah melaporkan sebanyak 250.000 tentara Korea Utara dan 46.000 tentara Korea. serta 40.000 tentara Amerika tewas.
Baca juga: 27 Juli 1953, gencatan senjata mengakhiri Perang Korea