Meja Dunia, Amar Ujala, Jakarta
Diperbarui pada Minggu, 10 Jan 2021 02:09 PM IST
Dengarkan beritanya
Perdana Menteri Modi tweeted mengungkapkan kesedihan atas kecelakaan pesawat itu. Dia menulis: “Saya turut berbela sungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan pesawat yang malang di Indonesia. India dan Indonesia berdiri di saat-saat kesedihan ini.”
Pesawat Srivijaya Air jatuh ke laut setelah terbang dari ibu kota Indonesia, Jakarta. Pesawat itu membawa 62 penumpang. Bangkai pesawat Boeing 737-500 yang jatuh ditemukan oleh penyelam Denmark pada hari Minggu. Mereka menemukan bangkai pesawat yang jatuh 23 meter di Laut Jawa pada Sabtu dan membawa 62 penumpang. Tim penyelamat telah melepaskan tubuh dan pakaian yang dimutilasi dari Laut Jawa.
Presiden berduka
Presiden Joko Widodo mengatakan telah menerima laporan kecelakaan pesawat dari Departemen Penerbangan. Presiden Joko Widodo mengatakan: “Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan kesedihan saya atas kejadian ini.”
Kepala Udara Marsekal Hadi Tzahjanto mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami telah menerima laporan bahwa jarak pandang di dalam air bagus, yang telah membantu awak penyelam menemukan bagian-bagian pesawat.” Kami yakin di sinilah pesawat jatuh.
Jenazah manusia dan bagian pesawat ditemukan
Marsekal Kepala Udara mengatakan bagian-bagian pesawat yang ditemukan memiliki nomor registrasi. Sebelumnya, tim penyelamat telah menemukan sisa-sisa manusia, pakaian robek, dan beberapa bagian logam dari Laut Jawa pada Minggu pagi. Dia berkata, “Mudah-mudahan situasi dan jarak pandang saat ini akan baik-baik saja pada Minggu sore sehingga kami dapat melanjutkan pencarian.”
Beri tahu kami bahwa setelah kehilangan kontak dengan pesawat, kapal angkatan laut menerima sinyal sonar pada Sabtu sore yang menunjukkan bahwa Srivijay Airlines berhasil menggeledah pesawat tersebut. Sejauh ini belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat dan tidak ada bukti bahwa ada orang yang tinggal di dalamnya.
Menteri Perhubungan BK Sumadi mengatakan pihak berwenang melakukan pencarian besar-besaran setelah lokasi kecelakaan diperkirakan. Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional mengeluarkan pernyataan bahwa tim pencari dan penyelamat menemukan barang-barang ini di antara Kepulauan Lankang dan Laki.