Wahyoe Boediwardhana dan Divya Karyza (The Jakarta Post)
BONUS
Surabaya / Jakarta
Sel, 22 Juni 2021
Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan Surabaya untuk menuntut diakhirinya penjagaan pintu “diskriminatif” di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) di tengah serentetan kasus COVID-19 di pemerintahan Madura di Bangkalan dan membanjiri rumah sakit di ibu kota timur -Jawa.
Ratusan orang berkumpul di luar Balai Kota Surabaya pada hari Senin, meminta Walikota Eri Cahyadi untuk mengakhiri kontrol terhadap pelancong yang memasuki kota dari Madura di sepanjang Jembatan Suramadu.
Penumpang Daratan diharuskan melakukan tes swab antigen COVID-19 dan ditolak jika hasilnya positif.
Tetapi alih-alih menahan penyebaran virus, pengunjuk rasa bersikeras bahwa politik mendiskriminasi orang Madura karena salah satu pemerintahan mereka melihat lonjakan infeksi yang diyakini diimpor oleh pekerja migran yang kembali.
Satu atau…
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Berlangganan bonus untuk dibagikan
- Bookmark dan fungsi mode malam di aplikasi
- Berlangganan buletin kami