Bandung, CNN Indonesia –
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku siap bertanggung jawab atas penyambutan massa dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11).
Pria yang akrab disapa Emil itu juga meminta maaf atas kerumunan massa yang diduga melanggar protokol kesehatan Covid-19.
“Jika peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab, tentu saya bertanggung jawab atas pimpinan dan mohon maaf jika dinamika ini membuat situasi menjadi tidak menguntungkan,” kata Emil dalam jumpa pers, Selasa (17/11).
Emil mengklaim pihaknya sedang mengoreksi kesalahan yang dilakukan dalam mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya, aktivitas di Megamendung menjadi pendorong bagi semua pihak untuk membantu penanganan Covid-19.
“Semua orang marah, stres, dan lelah. Menunjukkan kesalahan itu mudah, jadi tolong disalahkan dan saya juga tidak punya masalah. Tetapi perlu untuk memupuk energi positif dengan menciptakan perdamaian dan membuat pernyataan yang menenangkan dan ramah,” dia berkata.
“Kalau kamu tunjukkan tangan, itu juga hal yang paling mudah, tapi kami tidak akan melakukannya. Semua tanggung jawab ada pada saya untuk menyelesaikannya. Jika itu risikonya, saya akan minta maaf dan Insya Allah saya akan mengoreksi apa.” hilang dan sempurnakan apa yang baik, ”kata Emil. Menambahkan.
Di sisi lain, Emil bereaksi terhadap pencopotan Inspektur Jenderal Polda Jabar Rudy Sufahriadi. Menurut dia, pihaknya telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menangani pandemi Covid-19.
“Bahkan ia dengan antusias menunjukkan solidaritasnya dengan menjadi relawan vaksin tanpa diminta,” kata Emil.
Tak hanya menjadi relawan Emil untuk studi klinis vaksin Covid-19, ia juga mengaku kerap berkomunikasi dengan Rudy dalam berbagai kegiatan dalam rangka pandemi virus corona.
“Saya bisa melihat kembali komitmennya terhadap waktu demonstrasi dan situasi sulit. Saya rasa saya sangat mengapresiasi orang yang berkarakter Pak Rudy ini,” ujarnya.
Sebelumnya ada keramaian saat Rizie Shihab tiba Jumat lalu (13/11) di Pesantren FPI di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Massa pendukung Rizieq memadati jalan tol dari Ciawi hingga perempatan Gadog, Bogor, Jawa Barat. Mereka menyapa rombongan Rizieq di mega-end.
Rudy yang saat itu masih menjabat Kapolda Jabar menyayangkan kegiatan di Megamendung, Bogor yang diikuti Rizieq terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.
Berdasarkan temuan tersebut, Polda Jabar akan melakukan evaluasi pada pertemuan Satgas Penanganan Covid-19 dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Jabar (Forkopimda).
Mengenai protokol kesehatan (kegiatan SDM di Megamendung) masih banyak pelanggaran protokol kesehatan seperti banyaknya massa yang tidak menjaga jarak dan banyak juga yang tidak memakai masker, ”kata Rudy usai menghadiri HUT Brimob di Cikeruh. Kabupaten Sumedang, Sabtu (14/11).
Rudy dicopot dari jabatannya tiga hari setelah massa menyapa Rizieq di Megamendung. Selain itu, Kapolres Metro Jaya, Inspektur Jenderal Nana Sujana, sudah diganti.
Mabes Polri mengatakan dua jenderal bintang dua itu dicopot karena gagal menjalankan perintah untuk menegakkan protokol kesehatan Covid-19. Posisi Kapolda Metro Jaya digantikan oleh Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran. Sementara Kapolda Jabar digantikan oleh Irjen Ahmad Dofiri.
(nyaman / dari)