Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah maraknya rencana perbankan untuk melakukan perkembangan bisnis, terutama yang memasuki digital banking, saham sejumlah bank kecil menjadi incaran investor. Namun, di tengah gempuran investor swasta, tidak semua bank kecil memutuskan untuk beralih ke digital banking, namun tetap mempertahankan bisnisnya yang sudah ada.
Mengubah arah bisnis menuju bank digital memang sedang menjadi tren. Padahal, langkah tersebut didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan sejumlah cadangan modal yang memadai untuk mendukung bisnis ini.
Meskipun bukan bank digital, beberapa bank telah berkomitmen untuk mengubah sistem digital mereka dan bermitra dengan sejumlah platform teknologi keuangan untuk menjaga bank tetap berjalan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong transformasi digital dan kolaborasi di sektor keuangan. Transformasi ini diperlukan agar produk layanan keuangan seperti fintech peer-to-peer lending dan bank dapat menghadirkan layanannya ke seluruh pelosok tanah air.
Ketua Komite Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan penetrasi internet Indonesia yang cepat dan wilayah geografis yang luas, transformasi digital, bisa menjadi cara untuk memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan masyarakat yang belum tersentuh produk jasa keuangan.
“Transformasi digital di sektor keuangan secara fundamental akan mengubah penyelenggaraan kegiatan keuangan di masyarakat, karena pertama, akses pembiayaan pinjaman dari berbagai lokasi menjadi lebih mudah dan terjangkau,” ujar Wimboh dalam seminar virtual: Perspektif Hukum Pinjaman Bank di Indonesia. Konteks Perusahaan Fintech Channeling telah disiarkan di YouTube OJK TV pada hari Jumat (26 Februari 2021).
Nampaknya tidak semua bank berpartisipasi dalam transformasi bisnisnya menjadi bank digital.
Contohnya PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC). Manajemen bank telah memastikan perseroan tidak berencana mengikuti tren ini.
“Perusahaan belum ada rencana masuk ke bank digital,” tulis manajemen bank Artha Graha Internasional, Selasa (9/3/2021).
Bank tersebut menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana bank mengubah strategi bisnisnya. Juga tidak ada rencana untuk mengakuisisi startup unicorn melawan bank ini.