JAKARTA, KOMPAS.com – Pada bulan Juni PT Karya atau Anak Bangsa Gojek memutuskan untuk menutup dua layanan GoLife (GoMassage dan GoClean) dan GoFood Festival.
Dengan ditutupnya dua layanan tersebut, Gojek harus memberhentikan 430 karyawannya (PHK). Jumlah ini setara dengan sekitar 9 persen dari total jumlah karyawan.
Co-CEO Gojek Lain Sulistiyo mengatakan pilihan yang diambil memiliki konsekuensi Pukulan Pandemi virus corona (Covid-19) adalah salah satu masalah terberat tahun ini.
“Hal yang menyedihkan akhir-akhir ini adalah kami harus memecat beberapa staf dan saya sendiri pemimpin Saya pikir ini gagal karena apa yang kami bangun bersama dan beberapa produk yang kami investasikan di sana harus berakhir di masa krisis ini, “kata Andre dalam konferensi video tentang Ignite 1000 Digital. Gerakan Nasional Startup pada Sabtu (9 Desember 2020).
Baca juga: PSBB Jakarta menentang pengetatan, Gojek masih beroperasi?
Andre memperkirakan Gojek memiliki ketahanan yang cukup terhadap krisis selama ini.
Pasalnya, saat Gojek mulai berbisnis pun sudah muncul berbagai penolakan di masyarakat. Operasi di Gojek dihentikan pemerintah pada 2016.
“Kami tidak diizinkan beroperasi selama delapan jam dan Presiden sendiri yang kemudian Menggulingkan keputusan, berdampakmereka menjadi ratusan ribu sopir kami, “kata Andre.
Andre mengatakan meski terjadi pandemi, namun berdampak signifikan terhadap jalannya perusahaan, terutama di Perusahaan Transportasi, ada bisnis lain yang menggantikan potensi hilangnya permintaan dalam permintaan jasa transportasi.
“Sebagai mitra roda dua yang terkena dampak parah selama masa transisi, terutama ketika PSBB dilarang mengangkut penumpang, banyak pesanan yang dilewati. Layanan pengiriman bahan makananGoSaret juga ingat dengan cara ini semuanya menjadi lebih seimbang, ”kata Andre.
“Tapi dampak transportasi lumayan besar karena (sebelum pandemi) banyak orang yang mengemudi kesana-kemari setiap hari. Dampaknya lumayan besar buat supirnya, tapi kami cukup ulet belajar,” kata Andre.
Baca juga: Visa kini menjadi opsi pembayaran di aplikasi Gojek
Andre mengatakan, pelaku ekonomi, terutama yang ingin membangun start-up berbasis teknologi, perlu bersiap menghadapi berbagai bencana yang bisa terjadi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Bisnis harus mampu beradaptasi tanpa kehilangan fundamental bisnis yang dijalankannya.
“Organisasi harus mampu menciptakan landasan bisnis yang dapat menampung berbagai jenis bencana, dan ini menjadi pelajaran yang sangat penting, tidak hanya dalam operasional tetapi juga dalam teknologi,” kata Andre.
“Dalam kondisi seperti itu, misalnya, penyesuaian produk dan infrastruktur harus dilakukan lebih cepat kemudian mengubah urutan proses dan prosedur. Pengalaman produk ke untuk menyesuaikan dari Lingkungan“Kata Andre.
Baca juga: Selain pemberhentian 430 pegawai, Gojek juga menutup layanan GoLife hingga GoFood Festival