Jakarta (ANTARA) – Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) membutuhkan sinergi dan kolaborasi untuk percepatan pembangunan desa, menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
“Sejak tahun 2021, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mulai mengimplementasikan SDGs Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa. Pencapaian tujuan SDGs Desa memerlukan sinergi dan kolaborasi,” kata Iskandar dalam peringatan Hari Pembangunan Daerah. Percepatan Pembangunan di Bondowoso, Jawa Timur yang diikuti secara daring pada Kamis.
Menurut Menkeu, SDGs Desa memperjelas arah pembangunan desa, mempermudah pelaksanaan pembangunan, dan memudahkan mengukur manfaat dan dampak pembangunan.
Iskandar menegaskan, pihaknya sedang menyiapkan sistem informasi desa untuk memudahkan kepala daerah dalam memantau pembangunan desa.
“Insya Allah akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun 2023, para bupati, kepala daerah dapat memantau kondisi desa masing-masing secara lebih detail melalui informasi sistem desa yang dashboard-nya sudah mencapai tahap finalisasi,” Hei menjelaskan.
Lebih lanjut Menkeu mencatat bahwa desa dapat memperbarui data secara real time, sehingga memudahkan pemerintah untuk memvalidasi data.
Sistem informasi tersebut, menurut Iskandar, dapat menampilkan daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024 menetapkan 62 daerah tertinggal yang tersebar di 11 provinsi.
Diakui Iskandar, mengentaskan 62 daerah tertinggal memang tidak mudah sekaligus menegaskan komitmen seluruh pemangku kepentingan dan kerja sama antar kementerian dan lembaga sangat diperlukan.
Menteri menilai desa memiliki peran penting dan signifikan dalam pengentasan daerah tertinggal. Untuk itu, desa harus menjadi garda terdepan dalam pembangunan, terutama di daerah tertinggal.
“Singkatnya, semakin baik penggunaan Dana Desa, maka semakin cepat status desa naik. Ini jalan lebar bagi kabupaten untuk terbebas dari status daerah tertinggal,” ujarnya.
Berita Terkait: Budidaya anggrek di pedesaan mendukung realisasi SDGs Desa
Berita Terkait: Pemerintah meminta PKN STAN membantu desa mencapai target SDG
Berita Terkait: Inovasi, teknologi kunci percepatan pembangunan desa