TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyerapan anggaran kesehatan mencapai Rp202 triliun pada Oktober 2021. Angka tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 67,8 persen (yoy), yang dipengaruhi oleh kenaikan belanja kementerian/lembaga sebesar 95,5 persen (yoy).
“Bisa dibayangkan bagaimana setiap peningkatan Covid-19 [cases] sangat mahal. Saat ini biayanya Rp 202 triliun dibanding tahun lalu Rp 120,3 triliun. Peningkatannya sungguh luar biasa,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers tentang APBN kita, Kamis, 25 November.
Anggaran tersebut, kata dia, dihabiskan untuk klaim pengobatan 7.139.000 pasien, memperoleh 121,4 juta dosis vaksin, insentif tenaga kesehatan, dan perawatan kesehatan lainnya.
Anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2021 telah ditingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun, terutama untuk memberikan dukungan perawatan kesehatan dan perlindungan sosial tambahan mengingat peningkatan kasus karena varian Delta.
Pada 19 November, belanja program PEN mencapai Rs 495,77 triliun, atau 66,6 persen dari cap. Kemajuan signifikan telah dibuat di area PEN dalam klaster Perlindungan Sosial dan Insentif Bisnis.
Membaca: Indonesia mengalokasikan Capex Rp2,714,2 triliun untuk 2022
Muhammad Hendartyo