TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebutuhan pendanaan global untuk persiapan dan penanggulangan pandemi adalah $15 miliar per tahun. Hal ini sejalan dengan pembentukan Satuan Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan selama Kepresidenan G20 Italia.
“Para ahli independen tingkat tinggi mengatakan pandemi harus dicegah di masa depan. Mereka adalah pakar internasional dan telah melakukan penelitian. Mereka memperkirakan kebutuhan kesiapsiagaan pandemi global akan mencapai US$15 miliar per tahun ke depan,” kata Sri yang juga merupakan Head of G20 Finance Track Division I dalam konferensi pers, Kamis, 9 November Desember.
Dia menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sistem kesehatan yang lebih memadai di negara berkembang atau terbelakang, yang terkait dengan adopsi vaksin COVID-19 yang buruk meskipun vaksin tersedia.
“Bahkan jika mereka divaksinasi, mereka belum tentu bisa [administer the vaccine] karena sulitnya distribusi dan lain-lain. Itu karena sistem kesehatannya belum siap,” ujarnya.
Atas dasar itu, Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan menjadi negara berkembang pertama yang memegang kursi kepresidenan G20, dengan distribusi yang lebih merata. Vaksinasi ke negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, Indonesia masih perlu memperbaiki sistem kesehatannya sendiri.
Membaca: Sri Mulyani: Pandemi menciptakan persaingan untuk akses vaksin
BISNIS.COM