Dewan Redaksi (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta ●
Rab, 31 Agustus 2022
Ketika datang ke berita tentang kerusakan lebih lanjut dari kehidupan manusia dan lingkungan di Jakarta, tidak banyak yang membingungkan penduduk kota – atau siapa pun di seluruh nusantara, dalam hal ini. Terlepas dari sikap apatis, warga Jakarta perlu melipatgandakan upaya mereka untuk mengembangkan dan mempertahankan kehidupan yang berkelanjutan di megalopolis.
Awal bulan ini, perusahaan utilitas milik kota PAM Jaya mengatakan 90 persen dari ibukota akan tenggelam pada tahun 2050 dari ekstraksi air tanah yang berlebihan. Sayangnya, pernyataan ini tidak menimbulkan riak, baik di pers maupun di media sosial. Ini mungkin karena satu bagian dari skeptisisme ilmiah, tetapi bagian lain yang jauh lebih besar adalah rasa urgensi yang melumpuhkan.
Sebuah studi Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi bahwa tanpa tindakan agresif dari semua pemangku kepentingan, 40 persen Jakarta akan surut pada tahun 2050. Sebuah studi baru-baru ini oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memproyeksikan area penurunan tanah sebesar “ hanya” 25 persen dalam periode yang sama.
untuk Membaca Cerita Lengkap
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda