Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan akomodasi pekerja konstruksi di proyek ibu kota baru Nusantara harus menjadi kantor bersama bagi seluruh pekerja.
Menteri juga meminta semua pekerja yang terlibat dalam pembangunan ibu kota baru, termasuk staf kontraktor, manajer, dan konsultan, untuk tinggal di satu kompleks untuk memastikan koordinasi yang mudah.
“Selain sebagai akomodasi, (gedung) juga bisa menjadi kantor bersama. Jangan letakkan (kantor) di area lain untuk membantu memudahkan koordinasi,” kata Hadimuljono, sesuai keterangannya, Minggu.
Kementerian telah memulai pembangunan infrastruktur dasar untuk proyek ibu kota baru, termasuk pembangunan 22 menara ruang akomodasi yang diharapkan dapat menampung setidaknya 15.600 pekerja konstruksi.
Kementerian sedang mengembangkan infrastruktur di dalam zona inti pemerintah pusat (KIPP), dan telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sepanjang 117,8 meter yang diharapkan dapat membantu mengendalikan banjir dan menyediakan air bersih untuk ibu kota baru dan Kota Balikpapan, yang terletak di selatan ibu kota baru. .
Berita Terkait: Kementerian memulai pengembangan IKN tahap pertama Rp5,3 triliun
Sementara itu, Dirjen Perumahan Kemenperin menegaskan akan memprioritaskan teknologi modular yang dikembangkan oleh masyarakat Indonesia untuk pembangunan akomodasi pekerja di ibu kota baru.
Proyek ini dilaksanakan di bawah skema kontrak tahun jamak dari 2022 hingga 2023 dan diharapkan dapat berfungsi pada akhir 2022.
Agustus lalu, Otorita Ibu Kota Nusantara menegaskan bahwa fokus pembangunan ibu kota baru hingga 2024 adalah membangun KIPP sebagai kota yang layak huni dengan fasilitas lengkap bagi penghuninya.
Juru bicara tim komunikasi rencana pemindahan ibu kota negara, Sidik Pramono mengatakan, pembangunan KIPP meliputi pembangunan istana presiden dan wakil presiden, kantor kementerian koordinator, kantor Bank Indonesia, akomodasi kementerian dan aparatur negara, dan tempat ibadah, lengkap. dengan sistem utilitas dan akses jalan.
Pemerintah mengharapkan relokasi aparatur negara ke ibu kota baru dapat dimulai pada 2024, sehingga kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan pembangunan fasilitas yang relevan untuk akomodasi mereka, katanya.
Berita Terkait: Kewenangan IKN Latih 1.535 Tenaga Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Tahap 1
Berita Terkait: Kementerian mendapat tambahan Rp5,1 triliun untuk pengembangan ibu kota baru