BUENOS AIRES, KOMPAS.com – Seorang anggota parlemen Argentina orang yang sudah menikah berhenti setelah berciuman Payudara pacarnya di tengah sesi kongres virtual.
Juan Emilio Ameri, 47, mengejutkan sesama anggota parlemen seiring bertambahnya usia berarti di tengah-tengah parahnya rapat seperti yang dikutip dari New York Post, Jumat (25/9/2020).
Presiden Parlemen Sergio Massa dari Argentina yang melihat insiden itu langsung menginterupsi pertemuan. Dia menambahkan bahwa telah terjadi “pelanggaran serius” di pihak Ameri.
Ameri lalu berkata Semua berita (TN) dalam sebuah wawancara dengan air mata bahwa dia telah berhenti.
Baca juga: Memiliki payudara besar gadis ini merasa tidak nyaman dan ingin mengecilkannya
“Ini serius, sungguh. Saya yang bertanggung jawab. Saya sangat malu, ”kata Ameri TN.
Politisi itu awalnya yakin internetnya mati di tengah rapat. Dia juga mengaku tidak bisa lepas dari pacarnya.
Ketika pacarnya baru saja keluar dari kamar mandi, Ameri menanyakan tentang kesehatan pacarnya karena Ameri mengatakan pacarnya baru saja dioperasi.
“Pada saat itu, dia sedang duduk dengan saya dan saya mencium dadanya tanpa menyadari koneksi telah kembali,” kata Ameri.
Baca juga: Pembesaran payudara untuk putranya dalam 3 tahun, seorang ibu meminta donasi online
“Itu adalah momen keintiman dengan pasangan saya yang bocor. Ini serius, sungguh, saya yang bertanggung jawab dan saya sangat malu. Saya sangat tertekan dengan apa yang terjadi, ”lanjut Ameri TN menangis.
Laporan lokal mengatakan dia terasing dari istrinya. Sementara, laporan lain teridentifikasi pacar perempuan dalam video sebagai Celeste Burgos, salah satu penasihatnya.
“Saya meminta maaf kepada orang-orang, keluarga saya, pasangan saya, atas seluruh situasi ini,” kata politisi itu.
“Saya ingin meminta maaf kepada ibu saya, saudara perempuan saya, putri saya, yang belum saya ajak bicara,” tambahnya.
Baca juga: Pria mencoba memotong payudara wanita untuk ritual di Nigeria
Di sisi lain, Massa menyerukan penangguhan segera Ameri dan pembentukan komisi lima anggota untuk mempercepat pengusirannya.
“Kami akan mendengarkan penjelasannya, tetapi kami tidak bisa mengakui bahwa perilaku seperti ini terjadi di tubuh perwakilan dalam demokrasi,” kata Massa dikutip dari pers. Pers terkait.