Mengenai dampak gempa yang terjadi tadi pagi, sejauh ini belum ada laporan (kerusakan dan korban jiwa) yang disampaikan oleh masyarakat atau perangkat daerah setempat.
Kota Bogor, Jawa Barat (ANTARA) – Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 5 (M) yang dimutakhirkan menjadi M4,7 yang mengguncang kawasan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu (2/12/2019). Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) mengatakan.
“Terkait dampak gempa yang terjadi tadi pagi, sejauh ini belum ada laporan (kerusakan dan korban jiwa) yang disampaikan masyarakat atau perangkat daerah setempat,” kata Plt Kepala BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa terjadi sekitar 25 kilometer (km) barat laut Kota Bogor, atau tepatnya di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Minggu pukul 03.32 WIB. Waktu Standar (WIB)
Pusat gempa berada di 6,52 derajat Lintang Selatan dan 106,58 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 132 km
Mengingat letak pusat gempa dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut merupakan gempa berukuran sedang akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme gerakan ke bawah atau sesar normal
Lebih lanjut, hasil pemodelan menunjukkan bahwa bencana tersebut tidak berpotensi tsunami
Berdasarkan shakemap yang diterbitkan BMKG, getaran dirasakan di kawasan Cikeusik, Kabupaten Bogor, dengan intensitas III skala Modified Mercalli Intensity (MMI).
Sedangkan di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, gempa dirasakan dengan intensitas II MMI.
Guncangan skala MMI II dapat menyebabkan benda lampu gantung bergoyang, sedangkan getaran pada skala MMI III dapat dirasakan oleh orang yang mirip dengan truk yang lewat.
Hingga pukul 03.55 WIB, hasil pemantauan BMKG belum mencatat adanya gempa susulan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar.
Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk memastikan bangunannya tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat guncangan yang dapat mengganggu stabilitas bangunan sebelum kembali ke rumah.
Berita Terkait: BNPB untuk membangun kembali fasilitas yang rusak akibat gempa Tanimbar
Berita Terkait: Status tanggap darurat gempa ditetapkan di Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya