TEMPO.CO, jakarta – Belum ada kerusakan bangunan atau fasilitas umum lainnya di Kabupaten Aceh Barat akibat gempa berkekuatan 6,4 (M) tersebut. gempa bumi Tercatat pada Sabtu pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten telah memastikan.
“Berdasarkan hasil pantauan kami sejak Sabtu pagi hingga siang hari, sejauh ini tidak ditemukan kerusakan bangunan atau fasilitas umum,” kata Mukhtaruddin, Kepala BPBD Kabupaten Aceh Barat, Sabtu.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan TNI, Polri, tim ketangguhan bencana, relawan Radio Antar Masyarakat Indonesia (RAPI) Kabupaten Aceh Barat, serta pihak terkait lainnya di setiap kecamatan di wilayah tersebut, belum ada laporan adanya kerusakan pada properti perumahan, dia memberi tahu.
Meski demikian, pihak dinas tetap melakukan pemantauan di sejumlah lokasi untuk memastikan tidak ada dampak dari bencana tersebut.
Kegiatan ekonomi masyarakat di kabupaten tersebut berjalan normal pascagempa, kata Mukhtaruddin.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.
Gempa berkekuatan 6,4 M mengguncang kabupaten itu pada pukul 3.53 pagi Waktu Standar Indonesia Barat (WIB) pada hari Sabtu.
Pusat gempa berada pada 3,75 derajat LU dan 95,97 derajat BT atau 46 kilometer (km), di laut sebelah barat daya Kecamatan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada kedalaman 53 km. .
Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Suko Prayitno Adi mengatakan, gempa tersebut dipicu aktivitas subduksi di lempeng Megathrust Aceh-Andaman.
Itu dangkal gempa bumi dengan mekanisme patahan dorong, katanya.
Ia memperkirakan intensitas gempa adalah IV-V pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI).
Hasil pantauan BMKG menunjukkan dua gempa susulan hingga pukul 08.10 WIB: gempa susulan pertama berkekuatan 2,6 magnitudo terjadi pada pukul 05.00 WIB, dan gempa susulan kedua berkekuatan 2,7 magnitudo terjadi pada pukul 05.09 WIB.
ANTARA
Klik di sini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News