Diharapkan, pelaksanaan wajib tes PCR di Singapura dialihkan menjadi hanya tes antigen karena biayanya hanya sekitar S$15 atau Rp150 ribu.
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Indonesia Tito Karnavian mengutip pernyataan otoritas Singapura yang mengatakan bahwa turis asing asal negara itu sudah rindu bepergian ke Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, setelah dua tahun pembatasan perjalanan diberlakukan akibat COVID-19.
“Mereka (pihak berwenang Singapura) mengatakan bahwa warga Singapura rindu mengunjungi Pulau Batam dan Pulau Bintan (yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau) karena pulau-pulau itu dekat dengan Singapura,” katanya di Jakarta, Jumat.
Dia telah bertemu dengan menteri dalam negeri Singapura dan otoritas terkait sekitar dua minggu lalu.
Menteri menilai kunjungan wisman Singapura dan Malaysia sangat penting untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Pulau Batam.
Namun, saat ini wisatawan asing Singapura menghadapi beberapa kendala untuk berkunjung ke Kepulauan Riau, ujarnya.
Salah satu kendalanya adalah mahalnya biaya tes PCR di Singapura yang bisa mencapai S$180 atau sekitar Rp1,8 juta (US$124,73). Sementara di Indonesia, biayanya hanya sekitar Rp300 ribu (US$20,79).
Selain itu, hanya pihak tertentu di Singapura yang boleh melakukan tes PCR.
Sebaliknya, beberapa pihak publik dan swasta di Indonesia diperbolehkan memberikan layanan tes COVID-19. Oleh karena itu upaya tersebut telah memudahkan masyarakat untuk diuji.
Karnavian menyatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan otoritas Singapura.
“Mudah-mudahan, kewajiban pelaksanaan tes PCR di Singapura dialihkan menjadi hanya tes antigen saja karena biayanya hanya sekitar S$15 atau Rp150 ribu,” ujarnya.
Selain itu, dia menilai Pulau Batam dan Pulau Bintan merupakan salah satu daerah yang memiliki destinasi wisata yang ramai selain Pulau Bali, Pulau Lombok, dan Provinsi Sulawesi Utara.
Oleh karena itu, jika pemerintah daerah terus mengembangkan potensi tersebut, maka akan menguntungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Atraksi wisata di kawasan Lagoi, Pulau Bintan, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD Kabupaten Bintan,” imbuh Menkeu.
Berita Terkait: 800 Turis Singapura Berencana Kunjungi Batam, Bintan Hingga Mei
Berita Terkait: Indonesia optimis kunjungan warga Singapura ke Lagoi akan meningkat