“Tentara Turki akan beroperasi selama satu tahun di pusat gabungan yang akan didirikan dengan Rusia, yang akan mengawasi pelaksanaan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan,” kata kementerian itu.
Namun, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/11/2020), kementerian tidak merinci kapan dan berapa pasukan yang akan dikirim ke wilayah sengketa tersebut. (Baca juga: Turki Ingin Kerahkan Pasukan di Azerbaijan, Minta Dukungan Parlemen)
Pekan lalu, parlemen Turki memberikan izin kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengirim pasukan ke Azerbaijan, sekutu dekat Ankara, untuk memantau gencatan senjata bersama dengan pasukan Rusia.
Penjaga perdamaian Rusia telah dikerahkan ke Nagorno-Karabakh dan akan tetap di sana setidaknya selama lima tahun. (Baca juga: Lelucon Sufi: Mereka yang Tahu Mengatakannya kepada Yang Tidak Tahu)
Pengerahan pasukan adalah bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Baku dan Yerevan, yang dinegosiasikan oleh Moskow, yang dicapai pada 10 November.
Sementara itu, Prancis sedang mengusulkan pembentukan pasukan penjaga perdamaian internasional, sehingga gencatan senjata ini tidak hanya dikendalikan oleh pasukan Rusia dan Turki.
(esn)