Jakarta, CNBC Indonesia – Awan gelap sepertinya menggantung Ekonomi Amerika Serikat. Memang, pemulihan masih jauh dan ekonomi mungkin sedang menuju bahaya.
Perkiraan buruk ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dalam pertemuan tahunan Asosiasi Ekonomi dan Bisnis Nasional, dia mengatakan kenaikan infeksi korona kembali menjadi pendorong utama.
“(Gelombang kedua virus korona) telah sangat menghambat aktivitas ekonomi, belum lagi dampak tragisnya terhadap kehidupan dan kesejahteraan,” kata Powell. CNN Internasional Rabu (10 Juli 2020).
“Mengelola risiko ini seiring ekspansi berlanjut, membutuhkan nasihat medis ahli, termasuk memakai masker dan tindakan jarak sosial.”
Powell juga menyerukan lebih banyak insentif fiskal. Ini penting jika ekonomi ingin pulih.
Menurutnya, memberikan banyak stimulus lebih kecil risikonya dibandingkan pemberian stimulus yang tidak memadai. Seperti kita ketahui, AS saat ini sedang memperdebatkan besaran insentif yang akan dirangsang, baik itu sesuai keinginan DPR hingga 2,2 miliar dolar AS atau apa yang diinginkan pemerintahan Presiden Donald Trump sebesar 1,5 miliar dolar AS.
“Dukungan yang terlalu sedikit mengakibatkan pemulihan yang buruk, menciptakan masalah yang tidak perlu bagi bisnis dan rumah tangga,” tulisnya Reuters.
Kutipan Ekonomi komersialPerekonomian AS mengalami kontraksi triwulanan (QtQ) pada triwulan kedua tahun 2020, atau minus 31,4%. Ini mengikuti perlambatan pada Q1 2020 ketika ekonomi berada di -5%.
Penurunan -31,4% adalah yang terdalam sejak pemerintah mulai mencatat pada tahun 1947. The Fed memperkirakan ekonomi akan menjadi -3,7% pada tahun 2020.
Prospek untuk tahun 2021 masih belum pasti. Pasalnya, pandemi virus Corona masih jauh dari terkontrol dan vaksinnya belum siap.
Sementara itu, sejumlah pengamat melihat pernyataan The Fed sebagai sinyal bahwa uang dan keuangan harus bekerja sama lebih baik. Pengetatan anggaran oleh sejumlah negara memang akan menimbulkan masalah.
“Jadi ada alasan untuk mengatakan, ‘Ayo, kita butuh bantuan pajak … berhenti melihat beban utang federal. Sekarang bukan waktunya,” kata Michael Skordeles, ekonom di Truist / Suntrust Advisory Service di Atlanta.
“Krisis memisahkan kaya dan miskin, kesenjangan semakin lebar. Jadi kebijakan The Fed tidak membantu. Tapi insentif akan membantu,” kata Dennis Dick, analis lain di Bright Trading LLC di Las Vegas.
(Kepala kepala)