Liputan6.com, Jakarta – Salah satu cara mencegah pandemi Covid-19 adalah dengan menjaga kebersihan tangan. Salah satunya adalah penggunaan Pensanitasi tangan atau cairan Pensanitasi tangan benar. Meski begitu, terkadang kita tidak menggunakan hand sanitizer dengan baik.
Jika Anda mengalami kesalahan saat menggunakannya Pensanitasi tangan Ini membuatnya tidak efektif dalam mencegah virus termasuk COVID-19. Menurut laporan Antaranews dan situs Livestrong pada 13 Desember 2020, setidaknya ada enam alasan yang membuat penggunaan hand sanitizer tidak efektif.
1. Terlalu sedikit dan terlalu cepat
Savita Ginde, direktur kesehatan di Stride Community Health Center di Denver, Colorado, merekomendasikan orang dewasa untuk menggunakan pembersih tangan berdasarkan ukuran tangan mereka.
Jika Anda berpikir untuk menggunakan pembersih tangan lebih cepat daripada mencuci tangan dengan sabun dan air, Anda salah. The Mayo Clinic merekomendasikan agar Anda menggunakan pembersih tangan selama sekitar 20 detik. Ini sama dengan jumlah waktu Anda mencuci tangan dengan sabun dan air.
2. Tidak menutupi seluruh tangan
Mencuci tangan dengan sabun dan air harus menutupi jari, telapak tangan, dan punggung tangan Anda, dan Anda harus melakukan hal yang sama saat menggunakan hand sanitizer. “Jika Anda hanya menggosok kedua telapak tangan, Anda tidak melakukan tugas Anda,” jelas Ginde.
3. Seka kelebihan cairan pada celana
Manfaat memakai Pensanitasi tangan sangat tidak nyaman sehingga Anda mungkin tergoda untuk mengeringkan tangan di celana. Menurut Ginde, cara ini bisa mengurangi keefektifan pembersih tangan.
Lalu, jika ada kuman di celana Anda, Anda baru saja mengotori tangan Anda. “Idealnya, cukup keringkan tangan Anda (tentu saja) daripada menyekanya,” kata Jose Raymond M. Mercado, seorang ahli epidemiologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center di Lebanon.
** #IngatPesanIbu
Kenakan masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan hindari keramaian.
Jagalah selalu kesehatan Anda, jangan tertular dan jaga keluarga kami.