TEHRAN, KOMPAS.com – Presiden Iran Hassan Rohani menuduh Amerika Serikat ( SEBAGAI) melakukan “penghinaan” karena menyebabkan Iran kehilangan 150 miliar dolar AS (2,240 triliun rupee) sebagai akibatnya rasa sakit yang ditinggalkan.
Hal itu diungkapkannya pada Sabtu (26/9/2020) dan mengatakan Iran harus mengarahkan amarahnya Gedung Putih.
“Dengan sanksi ilegal dan tidak manusiawi serta tindakan teroris, Amerika Serikat menimbulkan kerugian 150 miliar dolar AS (2.240 miliar rupee) pada rakyat Iran,” kata Rouhani kepada televisi pemerintah.
Suara Rohani bergetar karena marah Reuters.
Baca juga: AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas pelanggaran hak asasi manusia
“Kami belum pernah melihat barbarisme yang meluas seperti itu … Alamat kecaman dan kebencian rakyat Iran adalah Gedung Putih,” tambah Rohani.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tersebut nuklir Iran pada 2018.
Padahal kesepakatan itu diprakarsai oleh pendahulu Trump, Barack Obama.
Setelah menarik diri dari kesepakatan tersebut, Trump mulai menerapkan kembali sanksi terhadap Iran yang telah dikurangi berdasarkan kesepakatan tersebut.
Baca juga: Iran menuduh Arab Saudi menyalahgunakan tuntutan pidana, sebagai tanggapan atas kritik
Iran tidak menerima perlakuan Amerika dan secara bertahap melanggar perjanjian menurut Badan Energi Atom Internasional ( IAEA).
Pelanggaran Iran Termasuk Melebihi Batas Pengayaan uranium dilisensikan untuk tujuan nuklir.
Pada Senin (21/9/2020), Washington memberlakukan sanksi baru kepada Kementerian Pertahanan Iran dan pihak lain yang terlibat dalam program senjata dan nuklir Iran.
Pada Kamis (24/9/2020), Amerika Serikat memasukkan sejumlah pejabat dan entitas Iran ke dalam daftar hitam atas dugaan pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM).
Baca juga: Raja Salman mengkritik keras Iran dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dalam daftarnya, ada nama-nama hakim yang disebut-sebut terlibat kasus pegulat Iran yang divonis hukuman mati.
Rouhani tidak memberikan rincian kerusakan dan kerugian ekonomi yang dia klaim disebabkan oleh sanksi tersebut.