Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang guru di Molenbeek, Brussels, Belgium dinonaktifkan setelah digunakan karikatur Nabi Muhammad dalam kegiatan diskusi dengan siswa berusia 10 hingga 11 tahun. Guru mungkin tidak mengajar untuk sementara waktu.
Kutipan AFP, Guru tersebut menggunakan karikatur Nabi Muhammad ketika berbicara tentang kematian seorang guru di Perancis bernama Samuel Paty. Samuel Paty sendiri dipenggal oleh seorang pemuda tak lama setelah membahas karikatur Nabi Muhammad pada 17 Oktober.
“Keputusan kami didasarkan pada fakta bahwa itu adalah gambar yang tidak senonoh. Kami akan mengambil keputusan serupa jika gambar yang digunakan bukan Nabi Muhammad,” kata juru bicara Walikota Molenbeek. di Belgia, mengutip AFP, Jumat 30/10.
Keputusan tersebut diambil oleh pemerintah kota setempat setelah menerima laporan dari orang tua siswa. Setelah dipertimbangkan dengan cermat, guru yang bersangkutan dinonaktifkan sementara.
“Dua atau tiga orang tua mengeluhkan hal ini,” kata juru bicara walikota Molenbeek.
Seperti yang kita ketahui, kartun Nabi Muhammad terbitan Charlie Hebdo tengah menjadi sorotan dunia. Selain dianggap tidak pantas, ada juga pembunuhan di Prancis yang menjadi faktor dalam kartun tersebut.
Salah satu guru di Prancis, Samuel Paty, misalnya, dibunuh oleh seorang pemuda pada 17 Oktober. Samuel Paty dipenggal tak lama setelah membahas kartun Nabi Muhammad.
Presiden Emmanuel Macron kemudian mengangkat suaranya. Belasungkawa masih belum melarang penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Sikap Macron membuat marah para pemimpin ISIS. Macron telah dibanjiri kritik dan kritik. Bahkan sejumlah negara Islam telah memboikot produk asal Prancis.
Kemudian Kamis (29/10), terjadi serangan lagi di Prancis. Kali ini dekat basilika Notre-Dame yang terletak di Nice.
Penulisnya, seorang imigran Tunisia, membunuh tiga orang dengan pisau yang dibawanya. Salah satu korban dipenggal.
Presiden Macron kemudian mengatakan negaranya diserang oleh kegilaan teroris Islam. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan negara-negara lain telah menyampaikan belasungkawa atas serangan itu.
“Sekali lagi, pagi ini, tiga warga kami menjadi korban di Nice dan sangat jelas Prancis sedang diserang,” kata Macron mengutip CNN pada Kamis 29/10.
(AFP / BMW)