MANILA, KOMPAS.com – Sebanyak 16 sopir makanan on line, Makanan Panda, di Manila dapatkan pesanan fiktif yang bernilai lebih dari Rp 500.000 dalam konteks kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Di Manila, banyak orang memperhatikan pilot garis setelah dipecat karena perusahaan terkena dampak negatif Covid-19.
Di tengah kesulitan ekonomi tersebut, terjadi peristiwa yang mengkhawatirkan dimana 16 pengendara FoodPanda menjadi korban. telepon iseng oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: FBI memperingatkan potensi penipuan vaksin Covid-19
Enambelas sopir mendapat pesanan untuk mengantarkan makanan ke alamat yang sama dari profil palsu.
meluncurkan Buzz World Sabtu (19/12/2020), insiden itu terjadi di rumah pengusaha Vladimir Cuevas.
Baca juga: Teman Trump, Presiden Bolsonaro, percaya penipuan pemilu AS
Cuevas sendiri juga korban lelucon karena dia tidak memesan, tetapi alamat rumahnya digunakan secara tidak bertanggung jawab untuk tujuan pelanggan.
Cuevas membagikan pengalaman tersebut di akun Facebook-nya.
Di sana dia menyatakan bahwa jumlah pesanan fiktif itu bernilai hingga RM157 (Rp 549.572) yang harus dibayar tunai.
Baca juga: Trump kecewa karena FBI tidak akan membantunya menangani penipuan pemilu AS
“Kami terkejut ketika pengemudi tiba satu per satu di depan rumah, tetapi mereka tidak memiliki nomor kami dan alamat kami digunakan oleh orang lain,” katanya di Facebook.
Akibatnya, Cuevas mengambil dan membayar makanan dari 4 orang sopir FoodPanda.
Para tetangga yang melihat, juga terbantu dengan membelikan makanan untuk para tamu sopir.
Baca juga: Pemeriksaan Fakta Pemilihan Presiden AS: 8 Kebohongan dari Pidato Trump Dituduh Penipuan
Namun, sebagian sopir yang lain tidak dibeli dan harus pergi ke tempat lain untuk menjualnya.
Insiden itu disebut-sebut sebagai semacam lelucon lucu dan sembrono di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi virus corona.
Baca juga: Trump Jr. mendorong ayahnya ke dalam perang habis-habisan melawan penipuan pemilih presiden AS