Orang-orang lari tanpa topeng
Renkana Sitepu, Kepala Desa, mengatakan bahwa saat abu keluar, gelap bagaikan sihir siang dan malam. Bayangan gelap bertahan sekitar 20 menit. Daerah di sekitar gunung berapi sudah dilarang, jadi tidak ada yang tinggal di sana. Mengkhawatirkan tiba-tiba orang akan berkumpul dan melarikan diri dari ladang untuk menghilangkan abu tanpa topeng dan jarak itu. (Foto AP / Sugeng Nuryono)
Panen hancur
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat ledakan gunung berapi tersebut, tetapi tanaman sedang dihancurkan oleh abu. Palin Depari, warga Desa Naman Teran, mengatakan warga yang bermukim 5 km dari Jwalamukhi juga mendengarkan gunturnya. Pailin mengatakan gunung berapi ini meledak setahun sebelumnya. 4 distrik terkena dampak ledakan ini. Pemerintah menyediakan masker dan perlengkapan pertahanan lainnya kepada penduduk setempat. Peringatan tingkat ketiga dikeluarkan sehubungan dengan ledakan tersebut. (Foto AP / Sugeng Nuryono)
Sudah dingin selama 400 tahun
Menurut laporan surat kabar Jakarta Post, gunung berapi ini mulai menjadi abu pada Sabtu malam. Ini membutuhkan waktu sekitar satu jam. Pejabat di Indonesia telah meminta wisatawan dan penduduk setempat berada dalam jarak dua mil dari bukit vulkanik ini. Diyakini bahwa nyala api akan memuntahkan lebih banyak abu dan lahar. Sebelumnya, setelah hampir 400 tahun kedinginan, mulai terbakar pada 2010 dan meledak pada 2013. Pada 2014, 14 orang meninggal akibat JD (AP Photo / Sugeng Nuryono).