khaskhabar.com: Jumat, 9 April 2021, 17:18
Jakarta | Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan jumlah korban tewas akibat topan Badai Seroja dan tanah longsor di provinsi Nusa Tenggara timur Indonesia telah meningkat menjadi 165. “Dua orang meninggal di Kabupaten Bima, 163 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur,” kata Donny Monadre, direktur badan tersebut.
Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, 45 orang masih hilang dan 20.929 orang mengungsi.
7.572 personel polisi dan tentara Indonesia dikerahkan untuk mencari orang hilang.
115 fasilitas umum rusak, banyak jembatan putus, dan irigasi pertanian serta sawah terendam air.
8.322 rumah di Nusa Tenggara Timur dan 5.333 rumah di Nusa Tenggara Barat rusak.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengumumkan bahwa pada tanggal 5 April, ketika badai siklon Seroja melanda Laut Sawu di timur provinsi Nusa Tenggara di sebelah selatan, cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang dan laut lepas dengan panjang gelombang dipicu hingga sampai enam meter.
Saat ini Saroja telah pindah dari Indonesia, tetapi pengaruhnya akan terasa di beberapa provinsi di selatan negara dalam beberapa hari ke depan.
– IANS
Baca ini juga – Klik di sini untuk membaca berita negara bagian / kota Anda di depan koran.