Jakarta (ANTARA) – Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengundang istri Perdana Menteri Papua Nugini Rachel Marape untuk berwisata ke Kebun Raya Bogor.
Tur tersebut diselenggarakan untuk menyambut kunjungan resmi Perdana Menteri PNG James Marape, ke Indonesia.
Ibu Negara juga ikut mendampingi suaminya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerima Marape dan delegasinya di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Iriana Joko Widodo dan Rachel Marape menanam pohon cendana bersama Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Marape.
Keduanya juga berbincang hangat di beranda saat pertemuan tatap muka antara Jokowi dan Marape.
Setelah itu, Ibu Negara mengajak istri Marape berkeliling Kebun Raya Bogor dengan mobil golf dan menunjukkan keanekaragaman jenis tumbuhan di taman tersebut.
Usai berkeliling Kebun Raya Bogor yang dibangun pada tahun 1817, kedua ibu negara itu kembali ke Istana Bogor. Mereka kemudian mendampingi Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Marape dalam konferensi pers bersama.
Makan siang kenegaraan menutup rangkaian sambutan resmi.
Pada kesempatan itu, Ibu Negara Iriana menghadiahkan Rachel Marape selendang sutra sebagai kenang-kenangan. Sementara itu, Rachel Marape menghadiahkan kepada Ibu Negara sebuah mangkuk kayu hitam berukir dan keranjang tebu.
Istri Dubes RI untuk Papua Nugini, Ella Andriana Supandy, turut mendampingi Ibu Negara.
Serangkaian acara penyambutan kenegaraan dilakukan sebagai bagian dari kunjungan tersebut, mulai dari memasuki Istana Kepresidenan Bogor dengan konvoi marching band, penyambutan resmi, sesi foto bersama hingga upacara penandatanganan buku tamu.
James Marape dan istrinya tiba di Indonesia pada Rabu (30 Maret 2022) dan dijadwalkan kembali ke ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, pada Kamis malam.
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indonesia dan Papua Nugini menjalin hubungan bilateral pada tahun 1973, dua tahun sebelum Papua Nugini merdeka dari Australia.
Berita Terkait: Jokowi mencari perdagangan yang lebih besar, kerja sama investasi dengan PNG
Berita Terkait: Indonesia tingkatkan perdagangan dengan PNG dengan membuka perbatasan