Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci reformasi struktural menuju perekonomian yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah berkomitmen mengembangkan literasi keuangan dan keterampilan digital bagi petani dan nelayan dalam upaya transformasi ekonomi yang inklusif dan produktif melalui penguatan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendampingan.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci reformasi struktural menuju perekonomian yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis.
Pemerintah terus melakukan berbagai inisiatif program keuangan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu pilar dalam strategi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu kelompok sasaran prioritas keuangan inklusif, sesuai dengan Perpres No. 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan.
Berita Terkait: KIB belum musyawarahkan calon presiden untuk Pilpres 2024
Sektor pertanian merupakan salah satu penopang terbesar pertumbuhan ekonomi, ujarnya dalam Seminar Nasional Percepatan Keuangan Inklusif Petani dan Nelayan.
Mengingat peran sektor tersebut dan kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional, pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan.
Pemangku kepentingan tersebut antara lain anggota Dewan Nasional Keuangan Inklusif, kementerian, atau lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan berbagai asosiasi di sektor pertanian.
Untuk itu, Menkeu berharap acara ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
Berita Terkait: Pemerintah untuk secara rutin mengevaluasi pembangunan dalam situasi PMK
Hal ini juga diharapkan dapat menginspirasi ide-ide inovatif untuk memberikan dampak berkelanjutan bagi strategi percepatan inklusi keuangan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut, Hartarto berharap forum ini dapat menjadi momentum untuk mengoptimalkan hasil produksi melalui manajemen supply and demand yang baik, penyaluran subsidi, dan regenerasi dengan menghasilkan petani dan nelayan milenial.
Berita Terkait: Realisasi PC-PEN untuk perlindungan masyarakat mencapai Rp58,9 triliun
Berita Terkait: Booster shot wajib untuk menghadiri acara ramai: Hartarto