Menanggapi pertanyaan atas kunjungan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers Kamis bahwa Jokowi adalah kepala negara asing pertama yang mengunjungi China setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan China juga merupakan perhentian pertama dari perjalanan pertama Joko Widodo ke Asia Timur sejak pandemi, mencerminkan bahwa China dan Indonesia sangat mementingkan hubungan bilateral.
Dalam kunjungan tersebut, Xi akan melakukan pembicaraan dengan Jokowi, dan Perdana Menteri China Li Keqiang akan bertemu dengan Widodo. Mereka akan memiliki pertukaran pandangan yang mendalam tentang hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional utama, kata Wang, seperti dilansir Xinhua.
“Kedua negara adalah negara berkembang utama dan perwakilan dari ekonomi berkembang dengan kepentingan bersama yang luas dan ruang kerja sama yang luas,” kata Wang.
Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, kedua belah pihak telah mengkonfirmasi arah umum membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama, membangun pola kerja sama baru mengenai empat pilar politik, ekonomi, bidang budaya dan maritim, dan menafsirkan konten yang kaya dari kemitraan strategis yang komprehensif, katanya.
Melalui kunjungan Presiden Jokowi, Tiongkok berharap dapat memperdalam rasa saling percaya strategis dan kerja sama praktis, serta memberikan contoh bagi kerja sama yang saling menguntungkan dan pembangunan bersama di antara negara-negara berkembang utama di era baru, kata Wang.
China sangat menghargai dan sangat mendukung peran konstruktif Indonesia selama Indonesia menjabat sebagai presiden G20 tahun ini, kata Wang.
Joko Widodo akan melakukan pembicaraan tatap muka dengan para pemimpin Tiongkok tentang KTT G20 dan membahas bagaimana menghadapi tantangan global yang menonjol saat ini, sehingga menunjukkan solidaritas dan koordinasi di antara negara-negara berkembang utama, menyuntikkan lebih banyak energi positif ke dalam pembangunan pascapandemi ekonomi dunia, dan berkontribusi lebih banyak pada kesetaraan dan keadilan global, kata Wang.
Xinhua
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News