TEMPO.CO, jakarta – Politisi Fahri Hamzah pada hari Selasa mengatakan deklarasi pencalonan presiden 2024 oleh Anies Baswedan dan Partai NasDem telah memicu ranah politik negara karena partai politik lain telah mulai menjadi ibu dari kandidat mereka sendiri untuk pemilihan – yang fase pendaftarannya baru akan dibuka secara resmi pada tahun 2023.
Politisi Partai Gelora menyayangkan bahwa deklarasi prematur jauh sebelum pemilu memicu perpecahan dan polarisasi di masyarakat.
“Saat ini, deklarasi pemilihan presiden telah menyebabkan perpecahan awal. Politik identitas dan polarisasi muncul kembali,” kata Fahri dalam keterangannya, 11 Oktober lalu.
Fahri menegaskan, 19 Oktober hingga 25 November 2023 merupakan masa resmi pengumuman calon presiden dan wakil presiden. Dia percaya partai politik harus mendiskusikan ide dan hal-hal substansial daripada berfokus pada membesarkan kandidat.
“Namun, yang terjadi sekarang adalah calon presiden pertama bermunculan. Capres kebanyakan kurang ide,” katanya.
Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menegaskan pengumuman capres-cawapres hanya akan terkesan dangkal, gersang dari persaingan politik yang berarti, dan dijejali dengan hal-hal yang tidak relevan.
IMA DINI SHAFIRA
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News