Mini Neptunus mungkin adalah dunia berbatu yang tertutupi oleh lautan yang disinari
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penelitian baru menunjukkan apa yang tersembunyi di planet ex-solar yang dijuluki mini-Neptunus. Penelitian baru menunjukkan bahwa para astronom kemungkinan besar keliru tentang kelas planet ekstrasurya yang mereka sebut mini-Neptunus.
Mini Neptunus dianggap sebagai planet ekstrasurya yang lebih kecil (hanya sekitar 2,4 jari-jari Bumi) daripada raksasa gas seperti Neptunus. Dunia ini mungkin sebenarnya adalah planet ekstrasurya berbatu yang tertutupi oleh samudra-samudera irradiasi tebal. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di Laboratoire d’Astrophysique de Marseille.
Dilaporkan pada Futurisme, Selasa (21/7), penelitian ini dipublikasikan bulan lalu di The Astrophysical Journal Letters. Penelitian ini akan memecah penghalang antara dua kelas planet ekstrasurya yang sebelumnya dianggap para astronom benar-benar terpisah.
Mempelajari planet ekstrasurya cenderung melibatkan sedikit penipuan. Para peneliti menggunakan berbagai teknik pencitraan untuk mengetahui hal-hal seperti kepadatan dunia, komposisi kimia, dan apakah planet ini memiliki atmosfer.
Dalam kasus mini-Neptunus, sebagian besar berasumsi bahwa kepadatan dan massanya yang rendah berarti dilapisi dalam atmosfer yang tebal dan berumput.
Sebaliknya, menurut penelitian, beberapa mungkin memiliki lautan cairan superkritis yang sangat bertekanan dan dipanaskan yang telah diiradiasi oleh efek rumah kaca yang kuat. Lautan, seperti atmosfer raksasa gas, dapat menjelaskan kepadatan rendah dan massa planet ekstrasurya.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Astronomi dan Astrofisika menemukan bahwa samudra iradiasi yang sama juga bisa ada pada planet ekstrasurya “super-Bumi” yang sedikit lebih kecil dan berbatu. Ini karena lingkungan mereka mampu memiliki efek rumah kaca yang sekuat mini-Neptunus.
Banyak perhitungan mereka masih perlu diuji dan diverifikasi melalui pengamatan lebih lanjut tentang planet ekstrasurya. Tetapi jika temuan ini bertahan, itu menunjukkan bahwa berbagai dunia di luar sana bisa jauh lebih mirip daripada yang kita duga.