Ada banyak keraguan ketika Jokowi pertama kali mengumumkan visinya tepat setelah ia mengamankan masa jabatan keduanya pada tahun 2019. Proyek ini tidak seperti yang lain. Tidak seperti saat Malaysia memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya yang hanya berjarak sekitar 34 kilometer. Atau contoh lain dari pertukaran ibu kota di negara lain, yang sebagian besar melibatkan daratan yang sama.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur dapat membawa tidak hanya transformasi politik dan administrasi tetapi juga budaya. Jakarta telah menjadi pusat pemerintahan dan bisnis bahkan sebelum Indonesia merdeka. Telah menghadapi peperangan dan revolusi yang telah menjadikan Indonesia seperti sekarang ini dan perwujudan keunggulan Jawa atas pulau-pulau lain di tanah air.
Sementara orang-orang menyalahkan sebagian besar ketidaksetaraan dalam kekayaan dan pembangunan antara Jawa dan seluruh negeri pada pemerintahan terpusat di era Soeharto, sistem pembangunan dan desentralisasi yang dibangun di bawah puing-puing rezim presidensial terlama di negara itu tidak mengubah fakta. bahwa Indonesia masih Jawa-sentris.
Menurut sensus terbaru pada tahun 2020, Jawa adalah rumah bagi 152 juta orang, atau sekitar 56 persen dari populasi negara, dibandingkan dengan 6,15 persen yang tinggal di Kalimantan, bagian Indonesia dari Pulau Kalimantan, yang akan menjadi tuan rumah ibu kota baru. . Padahal Kalimantan empat kali lebih besar dari Jawa.