Masalah kita, dokter gigi masih terkonsentrasi di kota-kota besar
Jakarta (ANTARA) – Keterbatasan akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu kendala masyarakat untuk berobat, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Dr. Usman Sumantri M.Si., telah mengatakan.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 57,6 persen penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut pada tahun 2018, namun hanya sekitar 10,2 persen yang memiliki akses pelayanan kesehatan gigi.
Sumantri, dalam jumpa pers virtual yang diakses di Jakarta, Selasa, mengatakan saat ini jumlah dokter gigi aktif di PDGI sekitar 28.630, dengan satu dokter melayani kurang lebih 9.600 orang.
Menurut dia, ini hampir memadai, namun masih di bawah rasio yang direkomendasikan WHO 1:7.500.
Berita Terkait: Harapkan teledentistry tingkatkan cakupan layanan kesehatan gigi: menteri
“Masalah kita dokter gigi masih terkonsentrasi di kota-kota besar,” ujarnya.
Dikatakannya, di tingkat kabupaten di daerah-daerah tertentu, jumlah dokter gigi masih rendah, terutama di kecamatan. Sarana dan prasarana penunjang tenaga kesehatan masih kurang memadai, tambahnya.
Teledentistry atau konsultasi telekomunikasi dengan dokter gigi bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah terkait akses ke dokter gigi, ujarnya.
Berita Terkait: MPR minta pemerintah perhatikan pembayaran kapitasi dokter gigi
Untuk itu, PDGI bekerjasama dengan Unilever Indonesia (Pepsodent) dan FDI World Dental Federation akan memberikan layanan teledentistry gratis bagi masyarakat. Melalui kerjasama ini, nantinya ribuan dokter gigi dari 100 cabang PDGI akan berpartisipasi memberikan layanan teledentistry.
Selain teledentistry, 23 cabang PDGI juga akan memberikan edukasi dan pengobatan bagi masyarakat.
“Menurut saya, teledentistry sangat bermanfaat karena (mengingat) masalah pandemi, (terutama) masalah akses, dan ini gratis,” kata Sumantri.
Berita Terkait: Sapi di Riau divaksinasi untuk cegah penyebaran LSD
Berita Terkait: Peluang G20 untuk mewujudkan aksi iklim: menteri