Antara Januari dan Agustus tahun ini, hingga 1.061.530 turis asing mengunjungi Indonesia di tengah pandemi Covid-19, menurut badan pusat statistik negara itu.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia masih rendah karena pertumbuhan ekonomi yang lambat, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada pariwisata sebagai faktor ekonomi utama, kata Kepala Badan Margo Yuwono dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Yuwono mencontohkan, wisman yang masuk ke Tanah Air selama periode tersebut terdiri dari 79.080 orang melalui udara, 301.340 orang melalui laut dan 681.110 orang melalui darat, lapor Kantor Berita Xinhua.
Sedangkan jumlah wisman yang tiba di Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 127.310, turun 21,19 persen dari 161.550 pada bulan yang sama tahun 2020, katanya.
Ada juga penurunan 6 persen dibandingkan jumlah kunjungan serupa pada Juli 2021.
Bulan lalu, Indonesia membuka kembali beberapa perbatasannya untuk orang asing setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengeluarkan perintah menteri untuk membuka kembali aplikasi visa turis dan tinggal terbatas untuk pelancong yang divaksinasi penuh.
Sejauh ini, hanya orang asing dengan visa diplomatik dan dinas yang diizinkan masuk ke negara itu.
Wisatawan yang ingin masuk ke Nusantara, baik WNI maupun WNA, harus divaksinasi lengkap, menurut Kementerian Perhubungan.
Setelah tiba, pelancong harus menjalani tes PCR lagi dan, jika pernyataannya negatif, menyelesaikan karantina delapan hari.
Hasil negatif lain dari tes PCR diperlukan pada hari kedelapan.
Baik WNI maupun WNA wajib melengkapi Electronic Health Card (E-HAC) di aplikasi Peduli Lindeli untuk penelusuran kontak.
Orang asing juga harus memberikan bukti asuransi kesehatan yang diharapkan dapat menutupi biaya perawatan kesehatan orang tersebut, termasuk Covid-19, selama berada di Indonesia.
–IANS
ksk /