Nusa Dua, Bali, 27 Mei 2022 – (ACN Newswire) – Pada acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, Pemerintah Indonesia menawarkan kepada dunia konsep ketahanan berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan sistemik risiko bencana.
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed (kiri) sebelum upacara pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc) |
Konsep ini ditegaskan Presiden RI Joko Widodo pada upacara pembukaan GPDRR 2022 di Nusa Dua, di sini, pada Rabu.
Konsep ketahanan berkelanjutan dinilai menjadi solusi untuk mengatasi segala bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi dan sekaligus mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), kata Jokowi.
Dia menyoroti perlunya menerapkan beberapa langkah untuk membangun ketahanan yang berkelanjutan.
Pertama, penguatan budaya dan kelembagaan kesiapsiagaan bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif dalam menghadapi bencana, kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, pendidikan mitigasi bencana dan institusi pemerintah yang sinergis dan tanggap bencana harus menjadi prioritas bersama.
Jokowi menjelaskan langkah kedua yang dianggap perlu adalah setiap negara melakukan investasi di bidang ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi, termasuk memastikan akses keuangan dan transfer teknologi.
“Akses pendanaan merupakan isu penting yang harus kita perhatikan secara serius. Indonesia telah mengembangkan strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk pooling fund dan menggunakan dana pembangunan di tingkat lokal untuk mendukung mitigasi dan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.
Langkah ketiga adalah dengan membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana dan perubahan iklim.
“(Ini) selain memitigasi (dampak) infrastruktur fisik, seperti bendungan, pemecah gelombang, waduk, dan tanggul; infrastruktur hijau, seperti hutan mangrove, bibit udang di pantai; … serta pengembangan ruang terbuka menjadi bagian dari realisasi pembangunan infrastruktur,” kata Jokowi.
“Perlindungan kelompok rentan yang tinggal di daerah berisiko tinggi bencana juga harus mendapat perhatian khusus,” tegasnya.
Terakhir, Presiden Indonesia mengajak seluruh negara untuk berkomitmen melaksanakan kesepakatan global di tingkat nasional dan lokal.
“Sendai Framework, Paris Agreement, dan SDGs merupakan kesepakatan internasional yang penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Saya mengajak semua negara untuk berkomitmen dan serius dalam mengimplementasikannya,” kata Jokowi.
Dia menegaskan pengurangan risiko bencana merupakan investasi yang efektif untuk mencegah kerugian di masa depan.
“Untuk itu, kami tegaskan komitmen Indonesia untuk mengimplementasikan Sendai Framework serta komitmen internasional lainnya,” tegasnya.
Kepala negara juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana.
“Sebagai negara yang rawan bencana, Indonesia memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang dapat menjadi pelajaran penting bagi dunia, namun Indonesia juga ingin belajar dari pengalaman internasional,” tegas Jokowo.
“Mari bersama-sama memitigasi (dampak dan mengelola risiko terkait) maraknya bencana untuk kehidupan yang lebih baik hari ini dan esok,” tutupnya.
apresiasi
Dalam kesempatan tersebut, beberapa pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) — Presiden Sidang ke-76 Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, dan Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori — memuji Indonesia yang berhasil mengendalikan COVID-19, sehingga forum GPDRR 2022 dapat diselenggarakan secara tatap muka di Nusa Dua, Bali.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi dari PBB kepada Presiden Indonesia dan masyarakat yang telah menjadi tuan rumah GPDRR 2022,” kata Mohammad saat membuka acara.
“Saya ingin mengucapkan selamat dan menghargai Indonesia atas langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi COVID (sebagai) tanggapan yang memungkinkan kami untuk bertemu dalam konferensi ini secara langsung di sini,” katanya.
Menurut Wakil Sekjen PBB, upaya Indonesia untuk memvaksinasi penduduknya yang berjumlah 217 juta jiwa merupakan pencapaian besar.
“Kami mengapresiasi pemimpin Indonesia atas program vaksinnya untuk menjaga semua orang aman dan bereaksi serta merespons pandemi COVID,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra penting yang telah banyak mengajarkan dunia tentang pengurangan risiko bencana.
“Kesediaan Anda untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting ini merupakan bukti peran utama yang Anda (Indonesia) mainkan dalam mempertahankan pembangunan dan aksi iklim,” katanya.
Sementara itu, Direktur United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) Ricardo Mena memuji Indonesia sebagai negara yang terdepan dalam upaya global untuk pengurangan risiko bencana.
“Ini (upaya) yang sangat penting, dan saya kira di sinilah menurut kami Indonesia memimpin dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana,” kata Ricardo Mena dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (23 Mei). .
Mena mengatakan, Indonesia telah menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya upaya pengurangan risiko bencana dengan menjadi tuan rumah GPDRR 2022.
“Kami percaya bahwa Indonesia memberikan pesan yang sangat kuat melalui keterlibatan dan tuan rumah GPDRR di sini di Bali. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia untuk itu,” katanya.
Direktur UNDRR juga menyoroti kepemimpinan Indonesia dalam mengadopsi rencana pengurangan risiko bencana jangka panjang.
“Saya kira yang ingin saya soroti adalah Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah mengadopsi rencana jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.
“Ini sangat penting karena jika Anda ingin benar-benar mengatasi akar masalahnya, dan Anda tidak dapat melakukannya dalam dua, tiga, atau lima tahun. Itu tidak mungkin, dan kami sangat menyambut baik fakta bahwa Indonesia memiliki rencana untuk mengurangi risiko bencana yang bahkan melampaui 2040,” tambahnya.
Untuk itu, Mena juga mendorong negara lain untuk mengikuti langkah Indonesia dalam mengadopsi rencana jangka panjang pengurangan risiko bencana.
Indonesia menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan 7th Session of the Global Platform for Disaster Risk Reduction (GP2022) di Bali pada 23-28 Mei 2022.
Ditulis oleh: Yuni Arisandy Sinaga, Editor: Fardah Assegaf (c) ANTARA 2022
Sumber: 2022 Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR)
Hak Cipta 2022 ACN Newswire. Seluruh hak cipta.