Ternate, Maluku Utara (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, bangga atas penetapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Salahuddin Bin Talabuddin yang berasal dari daerah tersebut sebagai pahlawan nasional.
“Tentu saja, penunjukan Salahuddin Bin Talabuddin bersama empat tokoh lainnya sebagai pahlawan (nasional) merupakan anugerah tersendiri bagi masyarakat Halmahera Tengah,” kata Bupati Edi Langkara di Jakarta, Sabtu.
Ditetapkannya Talabuddin sebagai pahlawan nasional merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang baru saja merayakan hari jadi ke-32 kabupaten tersebut, tambahnya.
Ia meminta masyarakat menyambut baik status pahlawan nasional bagi Talabuddin yang diketahui pernah berperang melawan penjajah Belanda.
Talabuddin lahir pada tahun 1874 di desa Gamia Patani dan meninggal di kota Ternate. Perlawanannya terhadap penjajahan Belanda menyebabkan dia dipenjara di Sawahlunto, Sumatra, dari tahun 1918 hingga 1923, Nusakambangan dari tahun 1941 hingga 1942, dan Bovel Digoel pada tahun 1943.
Karena perannya dalam gerakan melawan penjajahan di Maluku Utara, Talabuddin dieksekusi pada tahun 1948 di sebuah desa di kota Ternate. Namanya kemudian diabadikan di desa tersebut.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menginformasikan bahwa Presiden Jokowi telah menetapkan Talabuddin sebagai pahlawan nasional dalam sebuah unggahan di Twitter.
Selain Talabuddin, empat tokoh lain yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional adalah HR Soeharto (Jawa Tengah), KGPAA Paku Alam VIII (Yogyakarta), Dr. R. Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat), dan KH Ahmad Sanusi (Jawa Barat).
Rakyat Indonesia akan merayakan Hari Pahlawan pada 10 November. Pada tahun 2021, Presiden Widodo bertindak sebagai inspektur upacara yang memimpin peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMP) Kalibata di Jakarta.
Berita Terkait: dr Natawisastra layak diberi label pahlawan nasional: sejarawan
Berita Terkait: Jalan di atas jembatan Bandung dinamai Mochtar Kusumaatmadja