Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Saya tahu Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Langkah Menteri BUMN Erick Thohir menertibkan bank-bank pemerintah atau Himbara diyakini akan berdampak positif bagi bank-bank pemerintah, termasuk dalam hal ini PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Pasalnya, bisnis perumahan bersubsidi yang menjadi fokus BTN juga menjadi perhatian Menteri BUMN.
Meski belum diketahui keputusan menteri BUMN, kuota perumahan bersubsidi yang diterima anggota Himbara seperti sistem FLPP yang disampaikan BTN sesuai fokus bisnis mereka. Langkah menteri BUMN itu didukung anggota komisi XI DPR RI dan asosiasi pengembang.
Komisioner DPR XI Misbakhun mendukung sepenuh hati langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengembalikan bisnis Bank BUMN ke sektornya masing-masing. Fokus pada sektornya masing-masing akan memperkuat kinerja bank-bank BUMN tersebut dan menghilangkan persaingan tidak sehat yang terjadi di Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara).
“Saya setuju dengan wacana menteri BUMN agar perbankan fokus di bidangnya masing-masing. Lain halnya dengan BTN fokusnya secara eksklusif pada pembiayaan rumah, khususnya perumahan bersubsidi. BRI juga fokus pada kompetensi inti UMKM yang sangat baik serta perkembangan dan sejarahnya. lahirnya BRI untuk UMKM asuh, ”kata Misbakhun saat dihubungi kami, Minggu (14/2 /).
Baca juga: Bank BTN bersama Geriya Sesuai dengan judul program sedekah
Menurut Misbakhun, wajar jika BTN mendapatkan kuota penuh untuk rumah bersubsidi karena BTN memiliki sejarah dan pengalaman yang panjang serta memiliki data yang sangat memadai tentang bagaimana mengelola sektor pembiayaan real estat ini.
“BTN saat ini melakukan pengorbanan luar biasa dalam mencari pendanaan dan konsisten dalam lini pembiayaan real estate ini,” ujarnya.
Di BRI, kisah lahirnya BRI juga lekat dengan sektor UMKM. Misbakhun mengatakan, bidang ini harus diperkuat dari segi strategi, visi dan misi. Kemudian diterapkan dalam perintah yang bisa ditindaklanjuti.
“Harus ada instruksi atau perintah yang sifatnya tertulis dan itu menjadi instruksi. Agar apa yang diinginkan menteri BUMN,” ujarnya.
Misbakhun juga menegaskan situasi ekonomi saat ini sedang dalam tekanan akibat pandemi. Namun sektor perumahan, khususnya perumahan bersubsidi, terus tumbuh.
Untuk itu, dia yakin sektor perumahan bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi karena masih dibutuhkan masyarakat dan potensinya masih sangat besar dengan stok perumahan 7,5 juta unit. “Permintaan rumah bersubsidi masih tinggi dibandingkan perumahan komersial dan sektor lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Mulai kuartal I, BRI menargetkan pembayaran 6.000 FLPP-KPR unit
DONASI, dapatkan voucher gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatian Anda, terdapat voucher gratis senilai donasi yang dapat Anda beli TOKO SELAMAT.