Menurut laporan Asia Times, Brahmaputra di China bernama Yarlung Zangbao, di mana dia akan membangun bendungan besar. Sungai ini melintasi Tibet, ketika masuk ke India disebut Brahmaputra. China akan melaksanakan rencana bendungan Yerlung Zangbao tanpa bernegosiasi atau berbagi air dengan India dan Bangladesh.
Menurut Asia Times, ada penolakan luas terhadap bendungan Yarlung Zangbao di Bangladesh, yang memiliki hubungan baik dengan China. Penulis Bertil Linter menulis: Kurangnya pengetahuan teknis tentang bendungan besar ini.
Namun, menurut media regional, tiga bendungan besar sedang dibangun di Sungai Yangshi, yang akan menghasilkan listrik lebih dari tiga kali lipat untuk didistribusikan di China. Brahmaputra dan gletsernya berasal dari Cina sendiri.
Berada di hulu, China berada pada posisi yang lebih baik dan dapat menghentikan aliran air ke hilir dengan cara membendungnya. Pembangunan bendungan ini bisa memperkuat hubungan China dengan negara tetangganya, termasuk India.
Banjir di Myanmar, Vietnam akibat pembangunan bendungan di Sungai Mekong
China telah membangun bendungan besar di Sungai Mekong. Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam dilanda banjir setiap kali terjadi kenaikan permukaan air tanpa peringatan.
Sebelumnya pada bulan Desember, China secara signifikan mengurangi permukaan air di Sungai Mekong dan gagal memberi tahu negara tetangga. Akibatnya, di banyak negara, termasuk Thailand dan Laos, pelayaran dan perdagangan terganggu akibat persiapan yang tidak memadai.
China bisa mendapatkan keuntungan di saat krisis politik
Analis percaya bahwa air Brahmaputra sangat penting bagi India dan Bangladesh, karena kedekatan daerah ini bergantung pada irigasi pertanian. India dan Bangladesh terus khawatir bahwa China dapat mengalihkan atau mengumpulkan air melalui bendungan ini untuk mendapatkan keuntungan darinya jika terjadi konflik politik.
