Jakarta
Penyebab pesawat yang jatuh ke laut pada 9 Januari itu ditemukan di Indonesia. Penyelidik Indonesia mengatakan Rabu bahwa kecelakaan pesawat Boeing Srivijay Air bulan lalu mungkin telah memotong pasokan minyak ke mesinnya. 62 orang tewas di dalam pesawat dalam kecelakaan ini.
Pilot mengalami kesulitan menerbangkan kapal
Penyidik dari Komite Nasional Keselamatan Jalan mengatakan hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta pada 9 Januari, mereka harus berjuang keras untuk memahami penyebab pasti jatuhnya pesawat di Laut Jawa. Penyelidik merilis laporan awal yang menemukan bahwa pilot mengalami masalah pengoperasian pesawat segera setelah pesawat lepas landas.
Penyebab pesawat yang jatuh ke laut pada 9 Januari itu ditemukan di Indonesia. Penyelidik Indonesia mengatakan Rabu bahwa kecelakaan pesawat Boeing Srivijay Air bulan lalu mungkin telah memotong pasokan minyak ke mesinnya. 62 orang tewas di dalam pesawat dalam kecelakaan ini.
Pilot mengalami kesulitan menerbangkan kapal
Penyidik dari Komite Nasional Keselamatan Jalan mengatakan hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta pada 9 Januari, mereka harus berjuang keras untuk memahami penyebab pasti jatuhnya pesawat di Laut Jawa. Penyelidik merilis laporan awal yang menemukan bahwa pilot mengalami masalah pengoperasian pesawat segera setelah pesawat lepas landas.
Pesawat jatuh karena tidak ada oli yang mencapai mesin
Kepala penyelidik Nurchayo Utomo mengatakan tuas yang terhubung ke pasokan oli ke mesin kiri pesawat secara otomatis ditarik, mengurangi daya yang diterima dari mesin dan menyebabkan pesawat jatuh ke laut. Dia mengatakan pilot pada penerbangan sebelumnya pada pesawat berusia 26 tahun mengeluhkan masalah pada sistem otomatis ini.
Pesawat berusia 26 tahun itu jatuh
Menurut nomor registrasi pesawat, pesawat yang jatuh itu milik seri Boeing 737-500 berusia 26 tahun. Pesawat lepas landas dari Bandara Socarno-Hatta di Jakarta. Pengatur lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat hanya empat menit setelah lepas landas.