Oleh karena itu, kasus-kasus tersebut tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala ringan.
Jakarta (ANTARA) – Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi untuk vaksinasi COVID-19 mengatakan siaran lokal pertama varian Omicron harus mewaspadai masyarakat akan risiko varian baru menyebar di dalam negeri.
“Kekhawatiran kami adalah bahwa kasus transmisi lokal varian Omicron telah diidentifikasi,” katanya pada konferensi pers di sini yang disiarkan di saluran YouTube FMB9 pada hari Rabu.
Dua puluh satu lagi kasus Omicron dikonfirmasi pada hari Rabu, termasuk 16 warga negara Indonesia dan lima warga negara asing, yang semuanya memiliki riwayat perjalanan internasional, katanya.
Kasus-kasus baru membuat jumlah total Omicron menjadi 68, katanya.
Para pemudik sebagian besar adalah pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi dan Turki, katanya.
Dari 21 pasien baru, 9 memiliki gejala ringan dan 12 tidak memiliki gejala, tambahnya.
Saat ini ada lima pasien yang dirawat di RS Sulianti Saroso dan 16 pasien di RS Wisma Atlet Jakarta, ujarnya.
“Sekali lagi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menunda perjalanan ke luar negeri karena tingginya risiko penularan Omicron,” kata Tarmizi.
Namun, ketika bepergian ke luar negeri untuk alasan mendesak, orang harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat, tambahnya.
Berita serupa: Jakarta menjaga protokol kesehatan angkutan umum terhadap Omicron. jujur
Semua 68 orang yang dipastikan terinfeksi varian Omicron telah divaksinasi lengkap terhadap COVID-19, katanya.
“Akibatnya, kasusnya asimtomatik atau hanya gejala ringan,” katanya.
Menurut kementerian, para pelancong itu kembali terutama dari Turki, Arab Saudi, Inggris dan Amerika Serikat, katanya.
Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tidak bepergian ke negara-negara tersebut dalam waktu dekat, tambahnya.
Selain itu, pemerintah memperketat pengawasan di pintu masuk Indonesia, khususnya di perbatasan darat dan laut, kata Tarmizi.
Berita serupa: Kementerian Kesehatan laporkan 21 kasus baru Omicron