Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) – Pemerintah Nusa Tenggara Timur dan Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar pertemuan pada Kamis untuk membahas pemanfaatan sumber daya laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di provinsi kepulauan itu.
“Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan pengelolaan wilayah laut dengan mengedepankan tiga aspek yaitu perlindungan, pemanfaatan, dan keberlanjutan,” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi dalam keterangan pers yang dikeluarkan, Kamis.
Hal itu disampaikannya usai pertemuan dengan tim penilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi Kementerian Kehutanan di Kupang pada hari yang sama.
Melihat kondisi geografis wilayah yang lebih luas lautnya daripada daratannya, pemerintah provinsi terus mengupayakan pengelolaan wilayah laut untuk meningkatkan kesejahteraan warga NTT, kata Soi.
Untuk mengoptimalkan perlindungan wilayah laut, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
“Memang tidak mudah, namun sosialisasi dan edukasi serta penegakan hukum terhadap perusak biota laut terus kami lakukan,” ujarnya.
Berita Terkait: Kemenperin upayakan pemanfaatan penuh potensi sumber daya laut
Dikatakannya, pemerintah provinsi mengutamakan prinsip pemanfaatan yang terbatas dan terukur. Masyarakat hanya dapat mengambil hasil laut dengan cara yang wajar dan wajar, tidak dengan cara mengebom dan merusak biota laut.
Untuk keberlanjutan, kesadaran masyarakat telah digalakkan secara luas sebagai sarana untuk menjaga kebersihan wilayah laut, khususnya di sepanjang pantai.
“Kami mengedukasi agar masyarakat sadar dan menjaga biota laut lainnya yang dapat berkembang dengan baik dan memberikan kehidupan yang berkualitas bagi manusia,” ujarnya.
Soi juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh kementerian dan Bank Dunia untuk meningkatkan konservasi wilayah laut di wilayah tersebut.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat ditingkatkan untuk menjamin kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.
Perwakilan tim penilai kementerian, Hendra Yusran Sirry mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengkajian untuk meningkatkan kawasan konservasi, baik yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah.
“Kami ingin pengelolaan kawasan konservasi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah,” tambah Sirry.
Dikatakannya, pihaknya akan melakukan pengkajian di kawasan konservasi di Pantai Oesina, Kabupaten Kupang, dan kawasan konservasi laut di Kabupaten Alor.
Berita Terkait: Pemerintah akan ciptakan kawasan konservasi air seluas 20 juta hektar
Berita Terkait: Kearifan lokal adalah fondasi penting untuk melestarikan sumber daya laut: KKP
