Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan Jack Ma, miliarder China yang mendirikan Alibaba dan Ant Group, menjadi topik hangat sejak pemerintah China menindak perusahaannya pada akhir tahun 2020.
Bahkan dalam kasus hilangnya pria kelahiran Hangzhou, muncul spekulasi tentang kehilangannya.
Beberapa mengatakan dia diawasi secara ketat oleh pemerintah China sehingga dia harus “dikarantina” di suatu tempat. Pengintaian ini dilakukan karena perusahaan pria berusia 56 tahun itu terlibat dalam penegakan hukum terkait pelanggaran monopoli yang ditekan oleh Presiden Xi Jinping.
Nyatanya, pria kelahiran Hangzhou ini diyakini tewas juga. Portal Mediamass melaporkan bahwa berita tersebut menyebar dengan sangat cepat di tengah berita hilangnya raja teknologi tersebut. Akun yang mengklaim dapat dipercaya mengatakan “RIP JackMa”.
Namun di penghujung Januari, pertanyaan publik tentang keberadaan dan kondisi para miliuner yang kerap disebut-sebut sebagai panutan para motivator terjawab.
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, Jack Ma berbicara dengan seorang guru pedesaan sebagai bagian dari salah satu inisiatif amalnya. Acara tahunan biasanya diadakan di resor Sanya. Video tersebut memperlihatkan Jack Ma Foundation merayakan pencapaian para guru pedesaan yang telah menerima dukungan finansial.
Tak hanya saat itu Ma terlihat bermain golf lagi pada Februari lalu di Sun Valley Golf Resort di Hainan, sebuah pulau tropis di China.
Ketika beberapa pihak melihat hal ini, mereka mulai menyelidiki di mana Jack Ma menghilang ketika dia tidak muncul di depan umum.
Sebuah laporan yang diluncurkan oleh Financial Times melaporkan bahwa Ma dikatakan telah terbang ke Beijing setiap tiga hari hingga Oktober 2020 untuk membahas nasib perusahaannya dengan regulator China. Dia diketahui sedang melakukan negosiasi intens dengan pemerintah China terkait sanksi yang akan dijatuhkan pada perusahaannya.
Pada pertemuan usai perjalanan resminya, Ma lebih memilih langsung pulang dan menutup diri dari publik. Meski begitu, dia diketahui telah melakukan beberapa perjalanan mingguan pada Januari 2021.
Memang, Jack Ma dipandang sebagai sosok yang dibenci oleh rezim Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis. Dia sering mengkritik sistem perbankan Partai Komunis China karena ketinggalan zaman.
(Roy / Roy)