Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen otomotif DFSK Indonesia, PT Sokonindo Automobile, menanggapi gugatan konsumen terkait produk DFSK Glory 580 2018 yang dinilai tidak mengalami kenaikan. Tujuh konsumen menggugat PT Sokonindo Automobile di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 3 Desember 2020.
Wakil Direktur Pemasaran PT Sokonindo Automobile Mayor Qin mengatakan pihaknya sedang berkomunikasi dengan konsumen tersebut untuk menanggapi masalah ini.
“Biarkan tim kami berkomunikasi dengan konsumen terlebih dahulu, pastikan situasi aktualnya kemudian kami akan berikan informasi terkini kepada Anda,” kata Mayor, Jumat (4/12) melalui SMS. CNN Indonesia.
Namun, dia tidak menanggapi saat ditanya tentang sederet tindakan hukum konsumen terhadap perseroan atas permasalahan produknya.
Sebanyak 7 konsumen yang menggunakan DFSK Glory 580 Turbo CVT mengajukan gugatan hukum pada tahun 2018 lalu. Gugatan ini diajukan terhadap PT Sokonindo Automobile selaku ATPM dan pabrikan serta terhadap enam pihak lainnya sebagai dealer resmi dan bengkel DFSK. Konsumen mengajukan gugatan kepada kuasa hukum David Tobing yang terdaftar melalui e-court (online) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor registrasi PN JKT.SEL-122020BS2 tanggal 3 Desember 2020.
David Tobing dalam pernyataan resminya CNBC Indonesia, Kamis (3/12) mengumumkan bahwa konsumen telah mengajukan gugatan terkait kendaraan DFSK Glory 580 Turbo CVT 2018 yang mengalami kendala saat berjalan di tanjakan dan / atau tanjakan (Stop & Go) kemacetan jalan terjadi saat menggunakan di luar kota atau di parkiran mall.
Ia menegaskan, konsumen melaporkan dan melakukan perbaikan di bengkel resmi DFSK, namun hingga saat ini kendaraan konsumen masih mengalami masalah yang sama yaitu tidak bisa menanjak dan / atau saat terjebak kemacetan (stop & go).
“Pelanggan kami membeli mobil CVT DFSK Glory 580 Turbo karena mereka tertarik dengan spesifikasi dan fasilitas yang ditawarkan, terutama karena mobil ini memiliki turbo yang seharusnya berperforma lebih baik daripada mobil non-turbo di kelasnya, tetapi pelanggan kami melakukannya lebih banyak masalah rata-rata saat mendaki. Hal ini membuat pelanggan kami takut untuk mengemudikan kendaraan atau menanjak, “kata David.
(Hai hai)